6. [に=ni]
A: DI belakang K. Benda yang menunjukkan waktu, fungsinya adalah untuk menunjukkan waktu kejadian itu.
Contohnya:
- Maiasa 6-ji ni okimasu = Tiap pagi saya bangun jam 6
B: Dipakai untuk menunjukkan kepada siapa atau sasaran kemana perbuatan ditujukan.
- Watashi wa tomodachi ni hana o agemashita = Saya memberi bunga kepada teman
C: Kalau dipakai bersama K. Kerja yang mempunyai makna "menerima" seperti misal moraimasu, naraimasu, dsb, untuk menunjukkan tempat asal benda/hal yang diterima itu.
- Watashi wa Daimon-san ni tokei o moraimashita = Saya mendapat jam dari Sdr. Daimon.
D: Kalau dipakai bersama K. Kerja yang berarti "kehadiran" misal arimasu, imasu, dsb, untuk menunjukkan tempat adanya orang atau benda itu.
- Tanaka-san wa jimusho ni imasu = Sdr. Tanaka ada di kantor
E: Kalau dipakai bersama K. Kerja seperti hairimasu, suwarimasu, norimasu, dsb, menunjukkan tempat tujuan atau titik akhir dari gerakan itu.
- Heya ni hairimasu = Masuk ke kamar
- Isu ni suwarimasu = Duduk di kursi
- Basu ni norimasu = Naik bus
F: Dipakai di depan K. Kerja yang menunjukkan gerakan berpindah seperti ikimasu, kimasu, kaerimasu, dsb, menunjukkan maksud dari gerakan perpindahan itu.
- Sukii ni ikimasu = Pergi main ski
- Depa-to e kutsu o kai ni ikimasu = Pergi membeli sepatu ke toserba
G: Dengan K. Kerja yang menunjukkan perubahan seperti kaemasu, narimasu, dsb, menunjukkan hasil dari perubahan itu.
- Doru o en ni kaemasu = Menukar dolar ke yen
7. [へ=e]
Dipakai setelah K. Benda yang menunjukkan tempat dengan Predikat K. Kerja yang bermakna "perpindahan" seperti ikimasu, kimasu, kaerimasu, dsb, menunjukkan arah perpindahan itu.
Contohnya:
- Kyouto e ikimasu = Pergi ke Kyoto
*)Dalam hal ini ada pula kalanya dipakai ni yang menunjukkan tempat tujuan:
- Kyouto ni ikimasu = Pergi ke Kyoto
8. [で=de]
A: Untuk menunjukkan alat atau cara yang dipakai pada waktu melakukan gerakan.
- Densha de Toukyou e ikimasu = Pergi ke Tokyo dengan kereta
B: Untuk menunjukkan tempat terjadinya gerakan / perbuatan.
- Depa-to de shatsu o kaimasu = Membeli kemeja di toserba
C: Pada kalimat yang menunjukkan pilihan dari antara satu kelompok atau golongan, dipakai untuk menunjukkan kelompok itu.
- Kurasu de Nana-san ga ichiban wakai desu = Sdri. Nana yang paling muda di kelas
9. [と=to]
A: Menunjukkan orang yang bersama-sama melakukan perbuatan.
Contohnya:
- Watashi wa tomodachi to Kamakura e ikimasu = Saya pergi ke Kamakura dengan teman
B: Menghubungkan K. Benda dengan K. Benda secara sederajat.
- Pan to tamago o tabemasu = Makan roti dan telor
C: Dalam kalimat perbandingan yang menyebutkan benda-benda secara kongkrit, menunjukkan apa-apa yang diperbandingkan.
- Ko-hi- to ocha to, dochira ga ii desu ka = Mau yang mana, kopi atau teh?
10. [や=ya]
Seperti halnya to, menghubungkan K. benda dengan K. Benda secara sederajat, tapi kalau pada to semuanya disebutkan, maka pada ya tidak semuanya melainkan hanya 2 atau 3 saja dari antaranya.
- Heya ni beddo ya tsukue ya isu ga arimasu = Di kamar ada tempat tidur, meja, kursi, dsb
11. [から=kara] [まで=made]
Menunjukkan titik awal dan titik akhir waktu atau tempat.
- Mainichi 9-ji kara 5-ji made hatarakimasu = Tiap hari saya bekerja dari jam 9 sampai jam 5.
- Toukyou kara Oosaka made shinkansen de 3-jikan gurai kakarimasu = Dari Tokyo sampai Osaka menggunakan shinkansen perlu waktu sekitar 3 jam
12. [まで に=made ni]
Menunjukkan batas waktu perbuatan itu harus selesai.
- 12-ji made ni ryou e kaeranakereba narimasen = Anda harus sudah kembali ke asrama sebelum jam 12
13. [か=ka]
A: Kalau ditempatkan pada akhir kalimat, berfungsi membentuk kalimat tanya.
- Anata wa Ria-san desu ka: Anda Sdri. Ria?
B-1: Dipakai untuk meyakinkan hal yang dikaakan oleh lawan bicara.
- Kaban-uriba wa doko desu ka = Tempat penjualan tas dimana?
--> Kaban uriban desu ka. 5-kai desu = Oh, tempat penjualan tas. Di lantai 5.
B-2: Kalau nada ucapannya diturunkan, dipakai untuk menunjukkan bahwa kita mengikuti pembicaraan lawan.
- Nihon-go no benkyou wa 9-ji kara desu = Pelajaran bahasa Jepang mulai jam 9.
--> Sou desu ka = Oh begitu.
14. [より=yori] Dalam kalimat perbandingan, dipakai untuk menunjukkan apa yang dijadikan standar perbandingan.
- Indonesia wa Nihon yori atsui desu = Indonesia lebih panas daripada Jepang
15. [ね=ne]
1) Ditaruh di belakang kalimat untuk menguatkan pernyataan kita, dan juga dipakai waktu mengharapkan pendapat yang sama dari yang diajak (tidak dipakai waktu berbicara kepada diri sendiri).
Contohnya:
- Benkyou wa 9-ji kara 5-ji made desu = Belajarnya dari jam 9 sampai jam 5
--> Sou desu ka. Taihen desu ne = Oh begitu. Berat sekali ya.
- Kireina ningyou desu ne = Boneka yang cantik ya?
--> Sou desu ne = Iya, ya.
2) Dalam bentuk Ii desu ne, dipakai untuk menunjukkan bahwa kita menyetujui ajakan/usul lawan bicara.
- Isshoni eiga o mimasen ka = Maukan nonton bersama saya?
--> Ii desu ne = Baiklah
- Ashita Fujisan e ikimasu = Besok saya akan pergi ke gunung Fuji
*--> Ii desu ne = Bagus sekali
* Dalam hal ini bukan untuk menerima ajakan, tetapi berfungsi sama dengan 1) di atas.
3) Dalam bentuk Sou desu ne dipakai untuk mengulur waktu sementara memikirkan jawaban terhadap pertanyaan, ajakan maupun usul.
- Nihon-go no benkyou wa dou desu ka = Bagaimana dengan pelajaran bahasa Jepang anda?
--> Sou desu ne. Muzukashii desu ga, omoshiroi desu = Yah, sulit tapi menarik.
- Kireina kouen desu ne = Taman yang indah ya?
*--> Sou desu ne = Betul
* Dalam hal ini Sou desu ne adalah untukmenyatakan sependapat; ucapan ne tidak dipanjangkan.
16. [よ=yo]
Di taruh di belakang kalimat untuk mendesak lawan bicara, menekankan sesuatu yang tidak diketahuinya, atau menegaskan pendapat kita.
- Kono densha wa Yokohama e ikimasu ka = Apakah kereta ini pergi ke Yokohama?
--> Iie, ikimasen. 3-bansen desu yo = Tidak, yang peron 3 lah yang ke sana.
Saturday, March 31, 2007
Ringkasan Mengenai PARTIKEL (1)
1. [は=wa]
wa membubuhi kata/frase yang berfungsi sebagai K. Benda untuk menunjukkan topik kalimat yaitu apa yang dibicarakan, dan punya daya untuk menyimpulkan kalimat dengan efeknya sampai akhir kalimat itu.
Contohnya:
- kore wa watashi ga totta shashin desu = Ini adalah foto yang saya ambil
wa dapat pula dipakai utuk menekankan berbagai kata menjadi pokok kalimat dengan menaruh kata itu di bagian depan kalimat.
Contohnya:
- ima isogashii desu = Saya sibuk sekarang
--> ima wa isogashii desu = Sekarang saya sibuk
- kino dokomo ikimasendeshita = Saya tidak pergi kemana-mana kemarin
--> kino wa dokomo ikimasendeshita = Kemarin saya tidak pergi kemana-mana
Apabila di belakang kata yang hendak ditekankan itu tidak ada Partikel, maka wa dapat dimasukkan begitu saja.
- koko ni hon ga arimasu = Di sini ada buku
--> hon wa koko ni arimasu = Buku ada di sini
- kinou kono shatsu o kaimashita = Saya kemarin membeli kemeja ini
--> kono shatsu wa kinou kaimashita = Kemeja ini saya beli kemarin
Apabila di belakang kata yang hendak ditekankan itu ada Partikel ga atau o maka Partikel itu diganti dengan wa.
- koko de kitte o utte imasu = Di sini dijual perangko
--> koko de wa kitte o utte imasu = Di sini yang dijual adalah perangko
- Toukyou ni taishikan ga arimasu = Di Tokyo ada kedutaan
--> Toukyou ni wa taishikan ga arimasu = Kalau di Tokyo ada kedutaan
- ashita Hiroshima e ikimasu = Besok akan pergi ke Hiroshima
--> Hiroshima (e) wa ashita ikimasu = Ke Hiroshima perginya besok
Apabila di belakang kata yang hendak ditekankan terdapat Partikel de, ni, e, dsb, maka di belakangnya ditambahkan wa. Tapi e bisa juga dihilangkan dan yang dipakai hanya wa saja.
2. [も=mo]
Seperti wa, mo juga dipakai untuk menekankan berbagai hal atau kata dan menjadikannya pokok kalimat, akan tetapi mo hanya dipakai pada waktu mengulangi keterangan yang sama dengan yang sudah dinyatakan sebelumnya.
Contohnya:
- Ano hito wa kenshuusei desu. Watashi mo kenshuusei desu = Dia trainee. Saya juga trainee.
3. [の=no]
Dipakai untuk menghubungkan K. Benda dengan K. Benda, menghubungkan kata atau frase yang bersifat K. Benda dimana kata yang di depan menerangkan kata yang di belakangnya, dan menyatakan berbagai makna.
A: Bagian kelompok, kepunyaan atau atribut
- watashi wa indonesia no Ari desu = Saya Ari dari Indonesia
- kore wa watashi no kamera desu = Ini kamera saya
- PBB wa denchi no kaisha desu = PBB adalah perusahaan baterai
B: Dipakai pada Obyek dari K. Benda yang menunjukkan gerakan, atau Obyek dari K. Benda yang berasal dari K. Kerja.
- purinta no tsukaikata o oshiete kudasai = Tolong ajarkan cara memakai printer
C: Untuk menunjukkan bagian dari waktu atau tempat.
- kinou no ban benkyoushimashita ka = Apakah kemarin malam anda belajar?
- tsukue no ue ni terebi ga arimasu = Di atas meja ada televisi
D-1: Berarti milik atau kepunyaan.
- kono enpitsu wa watashi no desu = Pensil ini milik saya
D-2: Berarti yang.
- okii no o misete kudasai = Tolong perlihatkan yang besar
4. [を=0]
A: Untuk menunjukkan Obyek dari K. Kerja Transitif
- gohan o tabemasu = Makan nasi
B: Apabila dipakai dengan K. Kerja yang mempunyai arti menjauhi, misal demasu, orimasu, dsb menunjukkan titik/tempat berangkatnya.
- jimusho o demasu = Keluar kantor
- heya o demasu = Keluar kamar
C: Apabila dipakai dengan K. Kerja yang mempunyai arti gerakan perpindahan seperti sanpo-shimasu, watarimasu, arukimasu, ikimasu, dsb, menunjukkan tempat yang dilalui itu.
- kouen o sanpo-shimasu = Jalan-jalan di taman
5. [が=ga]
A-1: Pada K. Sifat atau K.Kerja yang menunjukkan kesukaan atau keinginan, maka untuk menunjukkan sasarannya dipakai ga.
Contohnya:
- watashi wa ringo ga suki desu = Saya suka apel
- watashi wa kuruma ga hoshii desu = Saya ingin mobil
A-2: Pada K.Kerja yang menunjukkan "mempunyai" seperti arimasu dan imasu, dan pada K. Sifat atau K. Kerja yang menunjukkan kesanggupan seperti misal jouzu, heta, wakarimasu, dekimasu, dsb, maka untuk menunjukkan Obyeknya dipakai ga:
- watashi wa kodomo ga futari imasu = Saya punya dua anak
- watashi wa nihon-go ga wakarimasu = Saya mengerti bahasa Jepang
B: Dipakai untuk menunjukkan bagian atau unsur dari suatu keseluruhan yang sebelumnya telah dinyatakan dengan memakai Partikel wa.
- watashi wa atama ga itai desu = Saya kepalanya sakit
C: Dalam kalimat yang memakai kata-kata yang menunjukkan kehadiran seperti arimasu dan imasu, dipakai untuk menyebutkan adanya benda itu sendiri sebagai gambaran pemandangan, apa yang terlihat di depan mata, dsb.
- asoko ni otoko no hito ga imasu = Di sana ada orang laki-laki
- asoko ni ginkou ga arimasu = Di sana ada bank
D: Pada kalimat perbandingan, dipakai untuk menunjukkan pokok yang diperbandingkan.
- Shinkansen to hikouki to, dochira ga hayai desu ka = Mana yang cepat, shinkansen atau pesawat terbang?
--> hikouki no hou ga hayai desu = Kapal terbang yang lebih cepat
E: Pada waktu membicarakan suatu fenomena atau sesuatu tentang fenomena itu, dipakai untuk menunjukkan pokok dari kejadian itu.
- ame ga futte imasu = Hujan turun
F: Untuk menunjukkan Subyek dari klausa terikat
- kore wa watashi ga totta shashin desu = Ini foto yang saya ambil
G: Partikel wa berfungsi untuk menjelaskan tentang topik yang sedang dibicarakan, sedangkan ga menunjukkan Subyek dari apa yang diterangkan oleh Predikat. Oleh karena itu apabila Subyek nya berupa Kata Tanya, maka Partikel yang dipakai di belakang K. Tanya itu adalah ga.
- Ali-san ga kono shatsu o kuremashita = Sdr. Ali yang memberi saya kemeja ini.
- Kinou dare ga kimashita ka = Siapa yang datang kemarin?
wa membubuhi kata/frase yang berfungsi sebagai K. Benda untuk menunjukkan topik kalimat yaitu apa yang dibicarakan, dan punya daya untuk menyimpulkan kalimat dengan efeknya sampai akhir kalimat itu.
Contohnya:
- kore wa watashi ga totta shashin desu = Ini adalah foto yang saya ambil
wa dapat pula dipakai utuk menekankan berbagai kata menjadi pokok kalimat dengan menaruh kata itu di bagian depan kalimat.
Contohnya:
- ima isogashii desu = Saya sibuk sekarang
--> ima wa isogashii desu = Sekarang saya sibuk
- kino dokomo ikimasendeshita = Saya tidak pergi kemana-mana kemarin
--> kino wa dokomo ikimasendeshita = Kemarin saya tidak pergi kemana-mana
Apabila di belakang kata yang hendak ditekankan itu tidak ada Partikel, maka wa dapat dimasukkan begitu saja.
- koko ni hon ga arimasu = Di sini ada buku
--> hon wa koko ni arimasu = Buku ada di sini
- kinou kono shatsu o kaimashita = Saya kemarin membeli kemeja ini
--> kono shatsu wa kinou kaimashita = Kemeja ini saya beli kemarin
Apabila di belakang kata yang hendak ditekankan itu ada Partikel ga atau o maka Partikel itu diganti dengan wa.
- koko de kitte o utte imasu = Di sini dijual perangko
--> koko de wa kitte o utte imasu = Di sini yang dijual adalah perangko
- Toukyou ni taishikan ga arimasu = Di Tokyo ada kedutaan
--> Toukyou ni wa taishikan ga arimasu = Kalau di Tokyo ada kedutaan
- ashita Hiroshima e ikimasu = Besok akan pergi ke Hiroshima
--> Hiroshima (e) wa ashita ikimasu = Ke Hiroshima perginya besok
Apabila di belakang kata yang hendak ditekankan terdapat Partikel de, ni, e, dsb, maka di belakangnya ditambahkan wa. Tapi e bisa juga dihilangkan dan yang dipakai hanya wa saja.
2. [も=mo]
Seperti wa, mo juga dipakai untuk menekankan berbagai hal atau kata dan menjadikannya pokok kalimat, akan tetapi mo hanya dipakai pada waktu mengulangi keterangan yang sama dengan yang sudah dinyatakan sebelumnya.
Contohnya:
- Ano hito wa kenshuusei desu. Watashi mo kenshuusei desu = Dia trainee. Saya juga trainee.
3. [の=no]
Dipakai untuk menghubungkan K. Benda dengan K. Benda, menghubungkan kata atau frase yang bersifat K. Benda dimana kata yang di depan menerangkan kata yang di belakangnya, dan menyatakan berbagai makna.
A: Bagian kelompok, kepunyaan atau atribut
- watashi wa indonesia no Ari desu = Saya Ari dari Indonesia
- kore wa watashi no kamera desu = Ini kamera saya
- PBB wa denchi no kaisha desu = PBB adalah perusahaan baterai
B: Dipakai pada Obyek dari K. Benda yang menunjukkan gerakan, atau Obyek dari K. Benda yang berasal dari K. Kerja.
- purinta no tsukaikata o oshiete kudasai = Tolong ajarkan cara memakai printer
C: Untuk menunjukkan bagian dari waktu atau tempat.
- kinou no ban benkyoushimashita ka = Apakah kemarin malam anda belajar?
- tsukue no ue ni terebi ga arimasu = Di atas meja ada televisi
D-1: Berarti milik atau kepunyaan.
- kono enpitsu wa watashi no desu = Pensil ini milik saya
D-2: Berarti yang.
- okii no o misete kudasai = Tolong perlihatkan yang besar
4. [を=0]
A: Untuk menunjukkan Obyek dari K. Kerja Transitif
- gohan o tabemasu = Makan nasi
B: Apabila dipakai dengan K. Kerja yang mempunyai arti menjauhi, misal demasu, orimasu, dsb menunjukkan titik/tempat berangkatnya.
- jimusho o demasu = Keluar kantor
- heya o demasu = Keluar kamar
C: Apabila dipakai dengan K. Kerja yang mempunyai arti gerakan perpindahan seperti sanpo-shimasu, watarimasu, arukimasu, ikimasu, dsb, menunjukkan tempat yang dilalui itu.
- kouen o sanpo-shimasu = Jalan-jalan di taman
5. [が=ga]
A-1: Pada K. Sifat atau K.Kerja yang menunjukkan kesukaan atau keinginan, maka untuk menunjukkan sasarannya dipakai ga.
Contohnya:
- watashi wa ringo ga suki desu = Saya suka apel
- watashi wa kuruma ga hoshii desu = Saya ingin mobil
A-2: Pada K.Kerja yang menunjukkan "mempunyai" seperti arimasu dan imasu, dan pada K. Sifat atau K. Kerja yang menunjukkan kesanggupan seperti misal jouzu, heta, wakarimasu, dekimasu, dsb, maka untuk menunjukkan Obyeknya dipakai ga:
- watashi wa kodomo ga futari imasu = Saya punya dua anak
- watashi wa nihon-go ga wakarimasu = Saya mengerti bahasa Jepang
B: Dipakai untuk menunjukkan bagian atau unsur dari suatu keseluruhan yang sebelumnya telah dinyatakan dengan memakai Partikel wa.
- watashi wa atama ga itai desu = Saya kepalanya sakit
C: Dalam kalimat yang memakai kata-kata yang menunjukkan kehadiran seperti arimasu dan imasu, dipakai untuk menyebutkan adanya benda itu sendiri sebagai gambaran pemandangan, apa yang terlihat di depan mata, dsb.
- asoko ni otoko no hito ga imasu = Di sana ada orang laki-laki
- asoko ni ginkou ga arimasu = Di sana ada bank
D: Pada kalimat perbandingan, dipakai untuk menunjukkan pokok yang diperbandingkan.
- Shinkansen to hikouki to, dochira ga hayai desu ka = Mana yang cepat, shinkansen atau pesawat terbang?
--> hikouki no hou ga hayai desu = Kapal terbang yang lebih cepat
E: Pada waktu membicarakan suatu fenomena atau sesuatu tentang fenomena itu, dipakai untuk menunjukkan pokok dari kejadian itu.
- ame ga futte imasu = Hujan turun
F: Untuk menunjukkan Subyek dari klausa terikat
- kore wa watashi ga totta shashin desu = Ini foto yang saya ambil
G: Partikel wa berfungsi untuk menjelaskan tentang topik yang sedang dibicarakan, sedangkan ga menunjukkan Subyek dari apa yang diterangkan oleh Predikat. Oleh karena itu apabila Subyek nya berupa Kata Tanya, maka Partikel yang dipakai di belakang K. Tanya itu adalah ga.
- Ali-san ga kono shatsu o kuremashita = Sdr. Ali yang memberi saya kemeja ini.
- Kinou dare ga kimashita ka = Siapa yang datang kemarin?
Pelajaran 25: -tara
1. Menyatakan Persyaratan
① Bentuk Syarat
Formula:
Bentuk lampau biasa dari [K. Kerja / K. Sifat-i / K.Sifat-na / K.Benda] + ra, ~
Artinya: Kalau..., maka...
Dengan membubuhkan ra pada bentuk waktu lampau, terbentuklah anak kalimat persyaratan berupa sesuatu hal atau gerakan. Ini dipakai untuk menunjukkan kedudukan, opini, permintaan, keadaan, dll dari si pembicara di bawah persyaratan tersebut.
Contohnya:
- Ame ga futtara, pikunikku ni ikimasen = Kalau turun hujan, tidak pergi piknik
- Jikan ga nakattara, pa-ti- ni ikimasen = Kalau tidak ada waktu, saya tidak pergi ke pesta
- Yasukattara, kamera o kaimasu = Kalau murah, saya akan beli kamera
- Hima dattara, oosakajyou e ikimasu = Kalau ada waktu senggang, saya akan pergi ke Benteng Osaka
- Ame dattara, uchi ni imasu = Kalau hujan, saya akan di rumah
② Formula: K-tara, ~
Artinya: Setelah K, maka...
Bentuk ini dipakai untuk menyatakan hal, perbuatan atau keadaan yang menyusul tercapainya sesuatu persyaratan berupa hal, perbuatan atau keadaan.
Contohnya:
- Nan-ji goro kengaku ni ikimasu ka = Kira-kira jam berapa kita pergi meninjau?
--> Hirugohan o tabetara, sugu ikimasu = Setelah makan siang, kita segera pergi
2. Pengandaian yang berlawanan
Formula:
[K.Kerja -te / K.Sifat-i -kute / K.Sifat-Na +de / K.Benda +de] + mo
Artinya: Sekalipun..., tapi...
Berlawanan dengan -tara~, bentuk -te+mo dipakai pada pengandaian yang akibatnya berlawanan dengan yang diharapkan atau yang sepantasnya terjadi.
Contohnya:
- Suitchi o irete mo, kikai ga ugokimasen = Sekalipun saya tekan tombolnya, mesinnya tidak bergerak
- Takakutemo, kono kamera o kaitai desu = Walaupun mahal, saya ingin membeli kamera ini
- Shizuka de mo, neru koto ga dekimasen = Sekalipun sunyi, saya tidak bisa tidur
- Nichiyoubi de mo, shigoto o shimasu = Walaupun hari Minggu, saya bekerja
3. Moshi dan ikura
Masing-masing dipakai dalam kalimat -tara,~ dan -te mo,~ untuk menunjukkan bahwa kalimat itu yang menjadi syaratnya. Moshi menunjukkan syarat yang dipikirkan si pembicara sedangkan ikura lebih memperkuat derajat syarat itu.
Contohnya:
- Moshi ame ga futtara, pikunikku ni ikimasen = Kalau turun hujan, kita tidak akan pergi piknik
- Ikura takakute mo, kono kamera o kaitai desu = Bagaimanapun mahalnya, saya ingin membeli kamera ini
4. Kalimat ne
Partikel ne dipakai apabila si pembicara menganggap bahwa yang diajak bicara sependapat dengan dia, dan ingin meyakinkan atau mendapat kesepakatan dari yang diajak bicara.
Contohnya:
-Nichiyoubi wa pikunikku desu ne = Hari Minggu piknik, ya?
--> Hai, sou desu = Ya, betul
① Bentuk Syarat
Formula:
Bentuk lampau biasa dari [K. Kerja / K. Sifat-i / K.Sifat-na / K.Benda] + ra, ~
Artinya: Kalau..., maka...
Dengan membubuhkan ra pada bentuk waktu lampau, terbentuklah anak kalimat persyaratan berupa sesuatu hal atau gerakan. Ini dipakai untuk menunjukkan kedudukan, opini, permintaan, keadaan, dll dari si pembicara di bawah persyaratan tersebut.
Contohnya:
- Ame ga futtara, pikunikku ni ikimasen = Kalau turun hujan, tidak pergi piknik
- Jikan ga nakattara, pa-ti- ni ikimasen = Kalau tidak ada waktu, saya tidak pergi ke pesta
- Yasukattara, kamera o kaimasu = Kalau murah, saya akan beli kamera
- Hima dattara, oosakajyou e ikimasu = Kalau ada waktu senggang, saya akan pergi ke Benteng Osaka
- Ame dattara, uchi ni imasu = Kalau hujan, saya akan di rumah
② Formula: K-tara, ~
Artinya: Setelah K, maka...
Bentuk ini dipakai untuk menyatakan hal, perbuatan atau keadaan yang menyusul tercapainya sesuatu persyaratan berupa hal, perbuatan atau keadaan.
Contohnya:
- Nan-ji goro kengaku ni ikimasu ka = Kira-kira jam berapa kita pergi meninjau?
--> Hirugohan o tabetara, sugu ikimasu = Setelah makan siang, kita segera pergi
2. Pengandaian yang berlawanan
Formula:
[K.Kerja -te / K.Sifat-i -kute / K.Sifat-Na +de / K.Benda +de] + mo
Artinya: Sekalipun..., tapi...
Berlawanan dengan -tara~, bentuk -te+mo dipakai pada pengandaian yang akibatnya berlawanan dengan yang diharapkan atau yang sepantasnya terjadi.
Contohnya:
- Suitchi o irete mo, kikai ga ugokimasen = Sekalipun saya tekan tombolnya, mesinnya tidak bergerak
- Takakutemo, kono kamera o kaitai desu = Walaupun mahal, saya ingin membeli kamera ini
- Shizuka de mo, neru koto ga dekimasen = Sekalipun sunyi, saya tidak bisa tidur
- Nichiyoubi de mo, shigoto o shimasu = Walaupun hari Minggu, saya bekerja
3. Moshi dan ikura
Masing-masing dipakai dalam kalimat -tara,~ dan -te mo,~ untuk menunjukkan bahwa kalimat itu yang menjadi syaratnya. Moshi menunjukkan syarat yang dipikirkan si pembicara sedangkan ikura lebih memperkuat derajat syarat itu.
Contohnya:
- Moshi ame ga futtara, pikunikku ni ikimasen = Kalau turun hujan, kita tidak akan pergi piknik
- Ikura takakute mo, kono kamera o kaitai desu = Bagaimanapun mahalnya, saya ingin membeli kamera ini
4. Kalimat ne
Partikel ne dipakai apabila si pembicara menganggap bahwa yang diajak bicara sependapat dengan dia, dan ingin meyakinkan atau mendapat kesepakatan dari yang diajak bicara.
Contohnya:
-Nichiyoubi wa pikunikku desu ne = Hari Minggu piknik, ya?
--> Hai, sou desu = Ya, betul
Wednesday, March 21, 2007
Kosa Kata (25)
きります I (きる、きって) = kirimasu I (kiru, kitte) = melepas, mematikan, memadamkan
なおします I (なおす、なおして) = naoshimasu I (naosu, naoshite) = membetulkan
かんがえます II (かんがえる、かんがえて) = kangaemasu II (kangaeru, kangaete) = berpikir, memikirkan
つづけます II (つづける、つづけて) = tsuzukemasu II (tsuzukeru, tsuzukete) = meneruskan, melanjutkan
やめます II (やめる、やめて) = yamemasu II (yameru, yamete) = berhenti, keluar
いれます II (いれる、いれて) = iremasu II (ireru, irete) = memasang, menyalakan, menghidupkan
かたずけます II (かたずける、かたずけて) = katazukemasu II (katazukeru, katazukete) = membereskan
まちがい= machigai = salah, keliru
どうぐ= dougu = perkakas, perlatan, alat
いっぱんけんしゅう= ippan-kensyuu = orientasi umum
ピクニック= pikunikku = piknik, tamasya
せかい= sekai = dunia
こまったこと= komatta koto = hal yang membuat susah
もし [~たら] = moshi [~tara] = kalau~, jika~
いくら[~ても] = ikura [~te mo] = bagaimana ~juga, betapa ~pun
いつでも= itsudemo = kapan saja
「いろいろ」おせわに なりました= [iroiro]osewa ni narimashita = terima kasih banyak atas segala-galanya (digunakan terhadap orang yang memberi bantuan)
どうぞ おげんきで = douzo ogenki de = Mudah-mudahan sehat selalu (digunakan pada saat akan berpisah untuk waktu yang lama)
また あいましょう= mata aimashou = sampai berjumpa lagi
Pelajaran 24: kureru, ageru, murau
1. K. Kerja yang menyatakan memberi atau mendapat
Selain dari agemasu (memberi) dan moraimasu (mendapat) yang telah kita pelajari di Pelajaran 7, ada pula kata kuremasu yang berarti memberi.
Dalam Pelajaran 7, agemasu berarti "memberi", tapi harus diperhatikan bahwa kata ini dipakai bila subyek nya adalah saya, kata ini tidak dapat dipakai dalam hal orang lain yang memberikan sesuatu kepada saya/kita.
Bila orang lain memberi sesuatu kepada kita / saya, dipakailah kuremasu.
Formula: B o kuremasu
Artinya: Memberi B
Contohnya:
- Watashi wa Iwan-san ni shatsu o agemashita = Saya memberi kemeja kepada Sdr. Iwan.
- Ali-san wa watashi ni shatsu o kuremashita = Sdr. Ali memberi saya kemeja.
Contoh salah:
- Ali-san wa watashi ni shatsu o agemashita
Selain dari yang tersebut di atas, ada pula: yarimasu, kudasaimasu, itadakimasu dan K. Kerja sejenis, tetapi belum akan dibahas lebih lanjut dalam pelajaran ini.
2. Menyatakan "beri terima"
Selain untuk menyatakan pemberian atau penerimaan benda, kata-kata kerja agemasu, moraimasu, dan kuremasu dipakai pula untuk suatu perbuatan, yaitu menunjukkan arah dari siapa kepada siapa sesuatu perbuatan dilakukan.
Selain itu juga untuk menyatakan rasa suka atau rasa berterima kasih.
Dalam hal ini perbuatannya dinyatakan dengan K. Kerja bentuk -te.
①Formula: K-te agemasu
Contohnya:
- Watashi wa Keiko-san ni kasa o kashite agemashita = Saya memberi pinjam payung kepada Sdri. Keiko.
- Nimotsu o motte agemashou ka = Mari saya tolong bawakan barangnya.
Dalam hal ini, apabila yang melakukan perbuatan itu adalah si pembicara sendiri, maka dapat memberi kesan sombong, oleh karena itu sebaiknya dihindarkan pada waktu berbicara dengan orang yang lebih tinggi kedudukannya.
Bentuk -te agemasu dipakai diantara orang-orang yang sangat akrab.
Untuk menawarkan pertolongan kepada lawan bicara yang kurang akrab atau untuk perbuatan yang bisa membuat orang yang tidak begitu akrab dengan kita merasa berhutang budi, maka pakailah: "K-mashou ka" (Lihat Pelajaran 14).
Contohnya:
- Takushii o yobimashou ka = Bisa saya panggilkan taksi?
- Tetsudaimashou ka = Bisa saya bantu?
② Formula: K-te moraimasu
Contohnya:
- Watashi wa Yuki-san ni Nihongo o oshiete moraimashita = Saya diajar bahasa Jepang oleh Sdri. Yuki.
Bentuk ini mengandung makna rasa terima kasih pihak yang menerima perbuatan.
③ Formula: K-te kuremasu
Contohnya:
- Kanai wa (watashi ni) kodomo no shashin o okutte kuremashita = Isteri saya mengirimi saya foto anak kami.
Seperti halnya dengan K-te moraimasu, K-te kuremasu juga mengandung makna rasa terima kasih orang yang menerima perbuatan, tetapi K-te moraimasu menunjukkan bahwa Subyeknya yang merupakan penerima perbuatan, maka di sini Subyeknya adalah orang yang melakukan perbuatan itu, dan ada nuansa bahwa perbuatan itu dilakukan atas prakarsa pelakunya sendiri.
Di samping itu, karena umumnya yang menerima perbuatan itu adalah orang yang berbicara, maka dalam hal ini watashi ni yang menyatakan penerima biasanya dihilangkan.
Selain dari agemasu (memberi) dan moraimasu (mendapat) yang telah kita pelajari di Pelajaran 7, ada pula kata kuremasu yang berarti memberi.
Dalam Pelajaran 7, agemasu berarti "memberi", tapi harus diperhatikan bahwa kata ini dipakai bila subyek nya adalah saya, kata ini tidak dapat dipakai dalam hal orang lain yang memberikan sesuatu kepada saya/kita.
Bila orang lain memberi sesuatu kepada kita / saya, dipakailah kuremasu.
Formula: B o kuremasu
Artinya: Memberi B
Contohnya:
- Watashi wa Iwan-san ni shatsu o agemashita = Saya memberi kemeja kepada Sdr. Iwan.
- Ali-san wa watashi ni shatsu o kuremashita = Sdr. Ali memberi saya kemeja.
Contoh salah:
- Ali-san wa watashi ni shatsu o agemashita
Selain dari yang tersebut di atas, ada pula: yarimasu, kudasaimasu, itadakimasu dan K. Kerja sejenis, tetapi belum akan dibahas lebih lanjut dalam pelajaran ini.
2. Menyatakan "beri terima"
Selain untuk menyatakan pemberian atau penerimaan benda, kata-kata kerja agemasu, moraimasu, dan kuremasu dipakai pula untuk suatu perbuatan, yaitu menunjukkan arah dari siapa kepada siapa sesuatu perbuatan dilakukan.
Selain itu juga untuk menyatakan rasa suka atau rasa berterima kasih.
Dalam hal ini perbuatannya dinyatakan dengan K. Kerja bentuk -te.
①Formula: K-te agemasu
Contohnya:
- Watashi wa Keiko-san ni kasa o kashite agemashita = Saya memberi pinjam payung kepada Sdri. Keiko.
- Nimotsu o motte agemashou ka = Mari saya tolong bawakan barangnya.
Dalam hal ini, apabila yang melakukan perbuatan itu adalah si pembicara sendiri, maka dapat memberi kesan sombong, oleh karena itu sebaiknya dihindarkan pada waktu berbicara dengan orang yang lebih tinggi kedudukannya.
Bentuk -te agemasu dipakai diantara orang-orang yang sangat akrab.
Untuk menawarkan pertolongan kepada lawan bicara yang kurang akrab atau untuk perbuatan yang bisa membuat orang yang tidak begitu akrab dengan kita merasa berhutang budi, maka pakailah: "K-mashou ka" (Lihat Pelajaran 14).
Contohnya:
- Takushii o yobimashou ka = Bisa saya panggilkan taksi?
- Tetsudaimashou ka = Bisa saya bantu?
② Formula: K-te moraimasu
Contohnya:
- Watashi wa Yuki-san ni Nihongo o oshiete moraimashita = Saya diajar bahasa Jepang oleh Sdri. Yuki.
Bentuk ini mengandung makna rasa terima kasih pihak yang menerima perbuatan.
③ Formula: K-te kuremasu
Contohnya:
- Kanai wa (watashi ni) kodomo no shashin o okutte kuremashita = Isteri saya mengirimi saya foto anak kami.
Seperti halnya dengan K-te moraimasu, K-te kuremasu juga mengandung makna rasa terima kasih orang yang menerima perbuatan, tetapi K-te moraimasu menunjukkan bahwa Subyeknya yang merupakan penerima perbuatan, maka di sini Subyeknya adalah orang yang melakukan perbuatan itu, dan ada nuansa bahwa perbuatan itu dilakukan atas prakarsa pelakunya sendiri.
Di samping itu, karena umumnya yang menerima perbuatan itu adalah orang yang berbicara, maka dalam hal ini watashi ni yang menyatakan penerima biasanya dihilangkan.
Kosa Kata (24)
つれて いきます I (つれて いく、つれて いって) = tsurete ikimasu I (tsurete iku, tsurete itte) = membawa, mengajak pergi (orang)
おくります I (おくる、おくって) = okurimasu I (okuru, okutte) = mengutus, mengirim (orang)
くれます II (くれる、くれて) = kuremasu II (kureru, kurete) = memberi kepada saya
しらべます II (しらべる、しらべて) = shirabemasu II (shiraberu, shirabete) = memeriksa, menyelidiki
せつめいします III (ーする、-して) = setsumei-shimasu III (-suru, -shite) = menjelaskan, menerangkan
コピーします III (ーする、-して) = kopii-shimasu III (-suru, -shite) = menyalin, mengopi
あんないします III (ーする、-して) = annai-shimasu III (-suru, -shite) = mengantarkan untuk melihat-lihat
しょうかいします III (ーする、-して) = shoukai-shimasu III (-suru, -shite) = memperkenalkan
つれて きます III (つれて くる、つれて きて) = tsurete kimasu III (tsurete kuru, tsurete kite) = membawa, mengajak datang (orang)
おかし= okashi = kue, makanan kecil
にんぎょう= ningyou = boneka
めいし= meishi = kartu nama
とうきょうタワー= toukyou tawa- = Menara Tokyo
おおさかじょう= oosakajyou = Benteng Osaka
じぶんで= jibun de = (oleh) diri sendiri
このあいだ= kono aida = tempo hari, beberapa hari yang lalu
ほんとうですか= hontou desu ka = betulkah?
がんばって ください= ganbatte kudasai = berusahalah dengan baik (diucapkan pada waktu untuk memberi dorongan kepada orang lain)
おくります I (おくる、おくって) = okurimasu I (okuru, okutte) = mengutus, mengirim (orang)
くれます II (くれる、くれて) = kuremasu II (kureru, kurete) = memberi kepada saya
しらべます II (しらべる、しらべて) = shirabemasu II (shiraberu, shirabete) = memeriksa, menyelidiki
せつめいします III (ーする、-して) = setsumei-shimasu III (-suru, -shite) = menjelaskan, menerangkan
コピーします III (ーする、-して) = kopii-shimasu III (-suru, -shite) = menyalin, mengopi
あんないします III (ーする、-して) = annai-shimasu III (-suru, -shite) = mengantarkan untuk melihat-lihat
しょうかいします III (ーする、-して) = shoukai-shimasu III (-suru, -shite) = memperkenalkan
つれて きます III (つれて くる、つれて きて) = tsurete kimasu III (tsurete kuru, tsurete kite) = membawa, mengajak datang (orang)
おかし= okashi = kue, makanan kecil
にんぎょう= ningyou = boneka
めいし= meishi = kartu nama
とうきょうタワー= toukyou tawa- = Menara Tokyo
おおさかじょう= oosakajyou = Benteng Osaka
じぶんで= jibun de = (oleh) diri sendiri
このあいだ= kono aida = tempo hari, beberapa hari yang lalu
ほんとうですか= hontou desu ka = betulkah?
がんばって ください= ganbatte kudasai = berusahalah dengan baik (diucapkan pada waktu untuk memberi dorongan kepada orang lain)
Sunday, March 18, 2007
Pelajaran 23: -toki, -to
1. ~toki,~
Formula:
* K. Kerja (bentuk biasa) + toki, ~
* K. Sifat-i + toki, ~
* K.SIfat-Na + na toki, ~
* K. Benda + no toki, ~
Artinya: Pada waktu..., ...
~toki dipakai untuk menghubungkan 2 kalimat, dan menunjukkan waktu dilakukannya suatu keadaan / gerakan yang dinyatakan dengan kalimat pokok yang menyusul.
Penggunaan K. Kerja, K.Sifat-i, K.Sifat-na, dan K.Benda dengan toki adalah seperti terlihat di atas, dan sama dengan ketika menerangkan K. Benda.
Contohnya:
- Gaikoku e iku toki, pasupo-to ga irimasu = Pada waktu pergi ke luar negeri, perlu paspor.
- Okane ga nai toki, tomodachi ni karimasu = Pada waktu tidak ada uang, pinjam dari teman.
- Sensyuu Toukyou e itta toki, kono shashin o torimashita = Waktu pergi ke Tokyo minggu lalu, saya mengambil foto ini.
- Isogashii toki, 10-ji goro made hatarakimasu = Waktu sibuk, saya bekerja sampai kira-kira jam 10.
- Himana toki, terebi o mitari, hon o yondari shimasu = Pada waktu senggang saya melihat televisi, membaca buku, dsb.
- Gakusei no toki, yoku sukii ni ikimashita = Waktu masih sekolah, saya sering pergi main ski.
Oh ya, pemakaian anak kalimat toki tidak dipengaruhi oleh bentuk waktu kalimat pokok yang menyusulnya.
2. ~to, ~
Formula:
* K. Kerja (bentuk kamus) + to, ~
* K. Kerja (bentuk nai) + nai + to, ~
Artinya: Kalau..., maka...
Ketika suatu hal atau tindakan secara otomatis mengakibatkan suatu hal atau tindakan yang lain, maka penyebab itu diikuti dengan to.
Contohnya:
- Kono botan o osu to, kikai ga ugokimasu = Kalau kita tekan tombol ini, maka mesinnya akan bergerak.
- Nihongo ga wakaranai to, koujou e itte, komarimasu = Kalau tidak mengerti bahasa Jepang, maka waktu ke pabrik akan susah.
- Kono michi o massugu iku to, migi ni eki ga arimasu = Kalau kita jalan terus, maka di sebelah kanan akan ada stasiun.
Oh ya, setelah ~to, kita tidak bisa menggunakan kalimat-kalimat yang menunjukkan maksud, keinginan, ajakan, permintaan, dsb.
Contoh salah:
- Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikimasu = Kalau ada waktu, saya akan pergi nonton film. (maksud)
- Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikitai desu = Kalau ada waktu, saya ingin pergi nonton film. (keinginan)
- Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikimasenka = Kalau ada waktu, mari kita pergi nonton film. (ajakan)
- Jikan ga aru to, chotto tetsudatte kudasai = Kalau ada waktu, tolong bantu saya sedikit. (permintaan)
Yang benar adalah dengan memakai bentuk ~tara.
3. Partikel o
Formula:
B (tempat) o K (gerakan berpindah) [arukimasu, watarimasu, dll]
Artinya:
[Berjalan / menyeberangi, dll] B (tempat)
Dalam Pelajaran 6 sudah kita pelajari bahwa Partikel o dipakai untuk menunjukkan obyek dari K. Kerja transitif. Selain dari itu, Partikel o ini juga dipakai untuk menunjukkan tempat terjadinya yang dilakukan oleh K. Kerja yang menunjukkan gerakan berpindah seperti arukimasu, watarimasu, dll.
Contohnya:
- Hashi o watarimasu = Menyeberangi jembatan
- Kouen o shanpo-shimasu = Jalan-jalan di taman
Formula:
* K. Kerja (bentuk biasa) + toki, ~
* K. Sifat-i + toki, ~
* K.SIfat-Na + na toki, ~
* K. Benda + no toki, ~
Artinya: Pada waktu..., ...
~toki dipakai untuk menghubungkan 2 kalimat, dan menunjukkan waktu dilakukannya suatu keadaan / gerakan yang dinyatakan dengan kalimat pokok yang menyusul.
Penggunaan K. Kerja, K.Sifat-i, K.Sifat-na, dan K.Benda dengan toki adalah seperti terlihat di atas, dan sama dengan ketika menerangkan K. Benda.
Contohnya:
- Gaikoku e iku toki, pasupo-to ga irimasu = Pada waktu pergi ke luar negeri, perlu paspor.
- Okane ga nai toki, tomodachi ni karimasu = Pada waktu tidak ada uang, pinjam dari teman.
- Sensyuu Toukyou e itta toki, kono shashin o torimashita = Waktu pergi ke Tokyo minggu lalu, saya mengambil foto ini.
- Isogashii toki, 10-ji goro made hatarakimasu = Waktu sibuk, saya bekerja sampai kira-kira jam 10.
- Himana toki, terebi o mitari, hon o yondari shimasu = Pada waktu senggang saya melihat televisi, membaca buku, dsb.
- Gakusei no toki, yoku sukii ni ikimashita = Waktu masih sekolah, saya sering pergi main ski.
Oh ya, pemakaian anak kalimat toki tidak dipengaruhi oleh bentuk waktu kalimat pokok yang menyusulnya.
2. ~to, ~
Formula:
* K. Kerja (bentuk kamus) + to, ~
* K. Kerja (bentuk nai) + nai + to, ~
Artinya: Kalau..., maka...
Ketika suatu hal atau tindakan secara otomatis mengakibatkan suatu hal atau tindakan yang lain, maka penyebab itu diikuti dengan to.
Contohnya:
- Kono botan o osu to, kikai ga ugokimasu = Kalau kita tekan tombol ini, maka mesinnya akan bergerak.
- Nihongo ga wakaranai to, koujou e itte, komarimasu = Kalau tidak mengerti bahasa Jepang, maka waktu ke pabrik akan susah.
- Kono michi o massugu iku to, migi ni eki ga arimasu = Kalau kita jalan terus, maka di sebelah kanan akan ada stasiun.
Oh ya, setelah ~to, kita tidak bisa menggunakan kalimat-kalimat yang menunjukkan maksud, keinginan, ajakan, permintaan, dsb.
Contoh salah:
- Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikimasu = Kalau ada waktu, saya akan pergi nonton film. (maksud)
- Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikitai desu = Kalau ada waktu, saya ingin pergi nonton film. (keinginan)
- Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikimasenka = Kalau ada waktu, mari kita pergi nonton film. (ajakan)
- Jikan ga aru to, chotto tetsudatte kudasai = Kalau ada waktu, tolong bantu saya sedikit. (permintaan)
Yang benar adalah dengan memakai bentuk ~tara.
3. Partikel o
Formula:
B (tempat) o K (gerakan berpindah) [arukimasu, watarimasu, dll]
Artinya:
[Berjalan / menyeberangi, dll] B (tempat)
Dalam Pelajaran 6 sudah kita pelajari bahwa Partikel o dipakai untuk menunjukkan obyek dari K. Kerja transitif. Selain dari itu, Partikel o ini juga dipakai untuk menunjukkan tempat terjadinya yang dilakukan oleh K. Kerja yang menunjukkan gerakan berpindah seperti arukimasu, watarimasu, dll.
Contohnya:
- Hashi o watarimasu = Menyeberangi jembatan
- Kouen o shanpo-shimasu = Jalan-jalan di taman
Kosa Kata (23)
ききます I (きく、きいて) = kikimasu I (kiku, kiite) = menanyakan
せんせいに ききます = sensei ni kikimasu = menanyakan kepada guru
おします I (おす、おして) = oshimasu I (osu, oshite) = menekan, mendorong
まわします I (まわす、まわして) = mawashimasu I (mawasu, mawashite) = memutarkan
うごきます I (うごく、うごいて) = ugokimasu I (ugoku, ugoite) = bergerak, berjalan
きかいが うごきます = kikai ga ugokimasu = mesin bergerak
とまります I (とまる、とまって) = tomarimasu I (tomaru, tomatte) = berhenti, mati
こまります I (こまる、こまって) = komarimasu I (komaru, komatte) = susah, payah, repot
がんばります I (がんばる、がんばって) = ganbarimasu I (ganbaru, ganbatte) = berusaha dengan baik
わたります I (わたる、わたって) = watarimasu I (wataru, watatte) = menyeberang
みちを わたります = michi o watarimasu = menyeberang jalan
まがります I (まがる、まがって) = magarimasu I (magaru, magatte) = berbelok, membelok
みぎへ まがります = migi e magarimasu = membelok ke kanan
でます II (でる、でて) = demasu II (deru, dete) = keluar
ちょうせつします III (ーする、-して) = chousetsu-shimasu III (-suru, -shite) = mengatur, menyetel
かなしい = kanashii = sedih
うれしい = ureshii = senang hati, girang hati
さびしい = sabishii = merasa sepi
ねむい = nemui = mengantuk
いみ = imi = arti
おつり = otsuri = uang kembalian
こまかい おかね= komakai okane = uang kecil
[せんえん]さつ= [sen-en] satsu = uang kertas [seribu yen]
ボタン= botan = tombol
みち= michi = jalan
はし= hashi = jembatan
しんごう= shingou = lampu lalu lintas
いま= ima = sekarang, akhir-akhir ini
まっすぐ= massugu = terus, langsung (untuk jalan)
よく= yoku = sering kali
こまったな= komatta na = payah ya.
なんに つかいますか= nan ni tsukaimasu ka = untuk apa (saudara mau) memakai itu?
せんせいに ききます = sensei ni kikimasu = menanyakan kepada guru
おします I (おす、おして) = oshimasu I (osu, oshite) = menekan, mendorong
まわします I (まわす、まわして) = mawashimasu I (mawasu, mawashite) = memutarkan
うごきます I (うごく、うごいて) = ugokimasu I (ugoku, ugoite) = bergerak, berjalan
きかいが うごきます = kikai ga ugokimasu = mesin bergerak
とまります I (とまる、とまって) = tomarimasu I (tomaru, tomatte) = berhenti, mati
こまります I (こまる、こまって) = komarimasu I (komaru, komatte) = susah, payah, repot
がんばります I (がんばる、がんばって) = ganbarimasu I (ganbaru, ganbatte) = berusaha dengan baik
わたります I (わたる、わたって) = watarimasu I (wataru, watatte) = menyeberang
みちを わたります = michi o watarimasu = menyeberang jalan
まがります I (まがる、まがって) = magarimasu I (magaru, magatte) = berbelok, membelok
みぎへ まがります = migi e magarimasu = membelok ke kanan
でます II (でる、でて) = demasu II (deru, dete) = keluar
ちょうせつします III (ーする、-して) = chousetsu-shimasu III (-suru, -shite) = mengatur, menyetel
かなしい = kanashii = sedih
うれしい = ureshii = senang hati, girang hati
さびしい = sabishii = merasa sepi
ねむい = nemui = mengantuk
いみ = imi = arti
おつり = otsuri = uang kembalian
こまかい おかね= komakai okane = uang kecil
[せんえん]さつ= [sen-en] satsu = uang kertas [seribu yen]
ボタン= botan = tombol
みち= michi = jalan
はし= hashi = jembatan
しんごう= shingou = lampu lalu lintas
いま= ima = sekarang, akhir-akhir ini
まっすぐ= massugu = terus, langsung (untuk jalan)
よく= yoku = sering kali
こまったな= komatta na = payah ya.
なんに つかいますか= nan ni tsukaimasu ka = untuk apa (saudara mau) memakai itu?
Nama-nama Benda di dalam Kamar
Berikut ini nama-nama benda yang biasa ada dalam kamar:
かべ= kabe = dinding
ゆか= yuka = lantai
たたみ= tatami = tikar (ala Jepang)
じゅうたん= jyuutan = karpet
てんじょう= tenjyou = langit-langit
おしいれ= oshiire = lemari (ala Jepang)
たな= tana = rak
クローゼット= kuro-zetto = lemari pakaian
たんす= tansu = lemari bersusun laci
カーテン= ka-ten = korden, gorden, tirai
ひきだし= hikidashi = laci
ごみばこ= gomibako = keranjang sampah
エアコン= eakon = AC
こたつ= kotatsu = pemanas kaki yang ditutupi selimut
でんきスタンド= denki-sutando = lampu meja
コンセント= konsento = stop kontak
ふとん= futon = kasur
まくら= makura = bantal
もうふ= moufu = selimut
シーツ= shi-tsu = sprei
かべ= kabe = dinding
ゆか= yuka = lantai
たたみ= tatami = tikar (ala Jepang)
じゅうたん= jyuutan = karpet
てんじょう= tenjyou = langit-langit
おしいれ= oshiire = lemari (ala Jepang)
たな= tana = rak
クローゼット= kuro-zetto = lemari pakaian
たんす= tansu = lemari bersusun laci
カーテン= ka-ten = korden, gorden, tirai
ひきだし= hikidashi = laci
ごみばこ= gomibako = keranjang sampah
エアコン= eakon = AC
こたつ= kotatsu = pemanas kaki yang ditutupi selimut
でんきスタンド= denki-sutando = lampu meja
コンセント= konsento = stop kontak
ふとん= futon = kasur
まくら= makura = bantal
もうふ= moufu = selimut
シーツ= shi-tsu = sprei
Sunday, March 11, 2007
Pelajaran 22: Anak Kalimat
1. Keterangan K. Benda
Di Pelajaran 2 dan Pelajaran 8 sudah kita pelajari K. Benda dan K. sifat yang menerangkan K. Benda, tetapi kalimat Bentuk Biasa yang dibuat dengan K. Kerja bentuk biasa juga menerangkan K. Benda.
Dalam bahasa Jepang, kata yang menerangkan terletak di depan kata yang diterangkan (Hukum M-D).
Contohnya:
- Eko-san no kaisha = Perusahaan Sdr. Eko (K. Benda no K. Benda)
- Okii kaisha = Perusahaan besar (K. Sifat-i K. Benda)
- Yumeina kaisha = Perusahaan terkenal (K. Sifat-na K. Benda)
- Arifu-san ga jisshuu suru kaisha = Perusahaan tempat Sdr. Arif melakukan latihan praktek (Kalimat biasa K. Benda)
2. Ga penunjuk Subyek dari Anak Kalimat yang menerangkan
Untuk menunjukkan Subyek dari Anak Kalimat yang Menerangkan, tidak dipakai Partikel wa melainkan ga.
Contohnya:
- Arifu-san ga jisshuu shimasu = Sdr. Arif melakukan latihan praktek.
- Arifu-san ga jisshuu suru kaisha wa Matsushita Denki desu = Perusahaan tempat Sdr. Arif melakukan latihan praktek adalah Matsushita Denki.
3. Contoh Anak Kalimat yang Menerangkan
① Formula: B wa (anak kalimat) B desu
Contohnya:
- Kore wa watashi ga totta shashin desu = Ini adalah foto yang saya ambil
② Formula: (anak kalimat) B wa B desu
Contohnya:
- Asoko ni iru hito wa Amsyu-san desu = Orang yang ada di sana adalah Sdr. Amsyu.
- Senshuu kengaku-shita tokoro wa Nissan Jidousha desu = Tempat yang kita kunjungi minggu lalu adalah Perusahaan Mobil Nissan
③ Formula: (anak kalimat) B wa [K. Sifat-i atau K. Sifat-Na] desu
Contohnya:
- Kinou mita eiga wa totemo omoshirokatta desu = Film yang saya lihat kemarin sangat menarik
④ Formula: (anak kalimat) B wa [o atau ga] K-masu
Contohnya:
- Jidousha o tsukutte iru koujou o kengaku shimashita = Kami mengunjungi pabrik yang membuat mobil
- Tomodachi ni au yakusoku ga arimasu = Saya ada janji bertemu dengan teman
Di Pelajaran 2 dan Pelajaran 8 sudah kita pelajari K. Benda dan K. sifat yang menerangkan K. Benda, tetapi kalimat Bentuk Biasa yang dibuat dengan K. Kerja bentuk biasa juga menerangkan K. Benda.
Dalam bahasa Jepang, kata yang menerangkan terletak di depan kata yang diterangkan (Hukum M-D).
Contohnya:
- Eko-san no kaisha = Perusahaan Sdr. Eko (K. Benda no K. Benda)
- Okii kaisha = Perusahaan besar (K. Sifat-i K. Benda)
- Yumeina kaisha = Perusahaan terkenal (K. Sifat-na K. Benda)
- Arifu-san ga jisshuu suru kaisha = Perusahaan tempat Sdr. Arif melakukan latihan praktek (Kalimat biasa K. Benda)
2. Ga penunjuk Subyek dari Anak Kalimat yang menerangkan
Untuk menunjukkan Subyek dari Anak Kalimat yang Menerangkan, tidak dipakai Partikel wa melainkan ga.
Contohnya:
- Arifu-san ga jisshuu shimasu = Sdr. Arif melakukan latihan praktek.
- Arifu-san ga jisshuu suru kaisha wa Matsushita Denki desu = Perusahaan tempat Sdr. Arif melakukan latihan praktek adalah Matsushita Denki.
3. Contoh Anak Kalimat yang Menerangkan
① Formula: B wa (anak kalimat) B desu
Contohnya:
- Kore wa watashi ga totta shashin desu = Ini adalah foto yang saya ambil
② Formula: (anak kalimat) B wa B desu
Contohnya:
- Asoko ni iru hito wa Amsyu-san desu = Orang yang ada di sana adalah Sdr. Amsyu.
- Senshuu kengaku-shita tokoro wa Nissan Jidousha desu = Tempat yang kita kunjungi minggu lalu adalah Perusahaan Mobil Nissan
③ Formula: (anak kalimat) B wa [K. Sifat-i atau K. Sifat-Na] desu
Contohnya:
- Kinou mita eiga wa totemo omoshirokatta desu = Film yang saya lihat kemarin sangat menarik
④ Formula: (anak kalimat) B wa [o atau ga] K-masu
Contohnya:
- Jidousha o tsukutte iru koujou o kengaku shimashita = Kami mengunjungi pabrik yang membuat mobil
- Tomodachi ni au yakusoku ga arimasu = Saya ada janji bertemu dengan teman
Kosa Kata (22)
はきます I (はく、はいて)= hakimasu I (haku, haite) = memakai [sepatu, dll), mengenakan
かぶりますI (かぶる、かぶって)= kaburimasu I (kaburu, kabutte) = memakai [topi, dll]
きますII (きる、きって)= kimasu II (kiru, kitte) = memakai [kemeja, dll]
かけますII (かける、かけて)= kakemasu II (kakeru, kakete) = memakai [kacamata]
もっていきますI (もっていく、もっていって)= motte ikimasu I (motte iku, motte itte) = membawa (pergi)
もってきますI (もってくる、もってきて)= motte kimasu I (motte kuru, motte kite) = membawa (datang)
ぶひん= buhin = part, onderdil, suku cadang
ヘルメット= herumetto = helm, topi baja
ふく= fuku = pakaian
コート= ko-to = mantel
セーター= se-ta- = baju hangat
ぼうし= boushi = topi
めがね= megane = kacamata
やくそく= yakusoku = janji, perjanjian
メーカー= me-ka- = pembuat (untuk barang produksi)
また こんど おねがいします= mata kondo onegaishimasu = Lain kali saya diajak lagi ya (dipakai untuk menolak ajakan orang secara halus)
おさきに「しつれいします」= osaki ni [shitsurei-shimasu] = Saya pamit duluan (digunakan pada waktu berpamitan terlebih dulu)
おつかれさま「でした」= otsukaresama [deshita] = Terima kasih, saudara capek ya (salam untuk menghargai pekerjaan orang lain, tetapi tidak diucapkan terhadap atasan)
かぶりますI (かぶる、かぶって)= kaburimasu I (kaburu, kabutte) = memakai [topi, dll]
きますII (きる、きって)= kimasu II (kiru, kitte) = memakai [kemeja, dll]
かけますII (かける、かけて)= kakemasu II (kakeru, kakete) = memakai [kacamata]
もっていきますI (もっていく、もっていって)= motte ikimasu I (motte iku, motte itte) = membawa (pergi)
もってきますI (もってくる、もってきて)= motte kimasu I (motte kuru, motte kite) = membawa (datang)
ぶひん= buhin = part, onderdil, suku cadang
ヘルメット= herumetto = helm, topi baja
ふく= fuku = pakaian
コート= ko-to = mantel
セーター= se-ta- = baju hangat
ぼうし= boushi = topi
めがね= megane = kacamata
やくそく= yakusoku = janji, perjanjian
メーカー= me-ka- = pembuat (untuk barang produksi)
また こんど おねがいします= mata kondo onegaishimasu = Lain kali saya diajak lagi ya (dipakai untuk menolak ajakan orang secara halus)
おさきに「しつれいします」= osaki ni [shitsurei-shimasu] = Saya pamit duluan (digunakan pada waktu berpamitan terlebih dulu)
おつかれさま「でした」= otsukaresama [deshita] = Terima kasih, saudara capek ya (salam untuk menghargai pekerjaan orang lain, tetapi tidak diucapkan terhadap atasan)
Nama-nama Bumbu
Choumiryou = ちょうみりょう = Bumbu
Yuk kita belajar nama-nama bumbu dalam bahasa Jepang...
しょうゆ= syouyu = kecap asin
ソース= sousu = saus
みそ= miso = tauco
す= su = cuka
あぶら= abura = minyak
バター= bata- = mentega
マヨネーズ= mayone-zu = mayones
ケチャップ= kechappu = saus tomat
こしょう= koshou = lada, merica
とうがらし= tougarashi = cabai
しょうが= shouga = jahe
わさび= wasabi = bumbu makanan dari tumbuhan "wasabi"
マスタード= masuta-do = mustard
カレーこ= kare-ko = tepung kari
しおからい= shiokarai = asin
すっぱい= suppai = asam, kecut
にがい= nigai = pahit
あじが うすい= aji ga usui = tidak ada rasa
あじが こい= aji ga koi = terlalu banyak bumbu
Yuk kita belajar nama-nama bumbu dalam bahasa Jepang...
しょうゆ= syouyu = kecap asin
ソース= sousu = saus
みそ= miso = tauco
す= su = cuka
あぶら= abura = minyak
バター= bata- = mentega
マヨネーズ= mayone-zu = mayones
ケチャップ= kechappu = saus tomat
こしょう= koshou = lada, merica
とうがらし= tougarashi = cabai
しょうが= shouga = jahe
わさび= wasabi = bumbu makanan dari tumbuhan "wasabi"
マスタード= masuta-do = mustard
カレーこ= kare-ko = tepung kari
しおからい= shiokarai = asin
すっぱい= suppai = asam, kecut
にがい= nigai = pahit
あじが うすい= aji ga usui = tidak ada rasa
あじが こい= aji ga koi = terlalu banyak bumbu
Saturday, March 3, 2007
Pengantar Huruf Kanji (3)
Dasar Terbentuknya Huruf Kanji
Jangan terkejut kalau di kemudian hari menemukan banyak versi mengenai bagaimana terbentuknya huruf Kanji, namun demikian di bawah ini dipaparkan 6 jenis pembagian asal terbentuknya huruf Kanji yang hingga kini masih digunakan:
1. Huruf Kanji yang terbentuk dengan melihat bentuk harfiah suatu benda.
Contohnya:
火 (api) atau 魚 (ikan)
2. Huruf Kanji yang menggunakan tanda dan garis guna menggambarkan kuantitas, letak dan konsep abstrak.
Contohnya:
一 (satu), 二 (dua), 下 (bawah) atau 上 (atas)
3. Huruf Kanji yang terbentuk dari perpaduan dua atau lebih huruf Kanji asal, dipakai dengan arti yang berbeda.
Contohnya:
木 (pohon) + 木 (pohon) --> 林 (hutan kecil)
4. Huruf Kanji yang terbentuk dari penggabungan antara "huruf Kanji yang menyatakan arti" dengan "huruf Kanji yang menyatakan bunyi"
Contohnya:
日 (hari) + 寺 (ジ atau ji) --> 時 (waktu)
5. Huruf Kanji yang mengalami perubahan dari bentuk huruf Kanji asal, tetapi memiliki arti yang menyerupai.
Contohnya:
楽 (nada) --> 楽しい (senang)
6. Huruf Kanji yang sama sekali tidak memiliki kaitan dengan arti asal (atau disebut juga huruf Kanji yang memiliki berbagai arti)
Contohnya:
万 (kalajengking) --> 万 (bagian)
Menarik? Tentu saja.
Yuk belajar Kanji...
Jangan terkejut kalau di kemudian hari menemukan banyak versi mengenai bagaimana terbentuknya huruf Kanji, namun demikian di bawah ini dipaparkan 6 jenis pembagian asal terbentuknya huruf Kanji yang hingga kini masih digunakan:
1. Huruf Kanji yang terbentuk dengan melihat bentuk harfiah suatu benda.
Contohnya:
火 (api) atau 魚 (ikan)
2. Huruf Kanji yang menggunakan tanda dan garis guna menggambarkan kuantitas, letak dan konsep abstrak.
Contohnya:
一 (satu), 二 (dua), 下 (bawah) atau 上 (atas)
3. Huruf Kanji yang terbentuk dari perpaduan dua atau lebih huruf Kanji asal, dipakai dengan arti yang berbeda.
Contohnya:
木 (pohon) + 木 (pohon) --> 林 (hutan kecil)
4. Huruf Kanji yang terbentuk dari penggabungan antara "huruf Kanji yang menyatakan arti" dengan "huruf Kanji yang menyatakan bunyi"
Contohnya:
日 (hari) + 寺 (ジ atau ji) --> 時 (waktu)
5. Huruf Kanji yang mengalami perubahan dari bentuk huruf Kanji asal, tetapi memiliki arti yang menyerupai.
Contohnya:
楽 (nada) --> 楽しい (senang)
6. Huruf Kanji yang sama sekali tidak memiliki kaitan dengan arti asal (atau disebut juga huruf Kanji yang memiliki berbagai arti)
Contohnya:
万 (kalajengking) --> 万 (bagian)
Menarik? Tentu saja.
Yuk belajar Kanji...
Pengantar Huruf Kanji (2)
Ada berapa banyak sih huruf Kanji itu?
Meskipun dikatakan terdapat lebih dari 50.000 huruf Kanji, tetapi dalam penggunaan bahasa Jepang tidak semua huruf tersebut digunakan. Saat ini ada sekitar 1945 huruf Kanji yang digunakan secara umum dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.
Saat ini siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di Jepang diwajibkan untuk mempelajari sebanyak 1006 huruf Kanji sejak kelas 1 sampai dengan kelas 6 atau selama 6 tahun.
Sedangkan bagi orang asing, untuk mengetahui tingkat kemampuan menguasai huruf Kanji terdapat sebuah tes kemampuan berbahasa Jepang atau biasa disebut Japanese Language Proficiency Test (JLPT) . Tes yang memfokuskan diri pada penguasaan membaca, perbendaharaan kata, mendengarkan, pemahaman huruf Kanji dan tata bahasa ini bisa dilakukan di kota-kota besar di Jepang ataupun di negara-negara di luar Jepang.
Jumlah huruf Kanji yang harus dikuasai oleh orang asing kira-kira sama dengan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebanyak 2000 huruf.
Pemahaman dan penguasaan huruf Kanji siswa SD di Jepang:
Target Pemahaman dan penguasaan huruf Kanji bagi orang asing dalam JLPT:
Dikatakan bahwa untuk mulai bisa membaca surat kabar atau majalah berbahasa Jepang, diperlukan lebih dari penguasaan 800 huruf Kanji.
Wow, bagi orang asing tentunya ini tidak mudah, perlu kemauan untuk belajar ekstra keras.
Yuk belajar huruf Kanji...
Meskipun dikatakan terdapat lebih dari 50.000 huruf Kanji, tetapi dalam penggunaan bahasa Jepang tidak semua huruf tersebut digunakan. Saat ini ada sekitar 1945 huruf Kanji yang digunakan secara umum dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.
Saat ini siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di Jepang diwajibkan untuk mempelajari sebanyak 1006 huruf Kanji sejak kelas 1 sampai dengan kelas 6 atau selama 6 tahun.
Sedangkan bagi orang asing, untuk mengetahui tingkat kemampuan menguasai huruf Kanji terdapat sebuah tes kemampuan berbahasa Jepang atau biasa disebut Japanese Language Proficiency Test (JLPT) . Tes yang memfokuskan diri pada penguasaan membaca, perbendaharaan kata, mendengarkan, pemahaman huruf Kanji dan tata bahasa ini bisa dilakukan di kota-kota besar di Jepang ataupun di negara-negara di luar Jepang.
Jumlah huruf Kanji yang harus dikuasai oleh orang asing kira-kira sama dengan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebanyak 2000 huruf.
Pemahaman dan penguasaan huruf Kanji siswa SD di Jepang:
Kelas 1 | 80 huruf |
Kelas 2 | 160 huruf |
Kelas 3 | 200 huruf |
Kelas 4 | 200 huruf |
Kelas 5 | 185 huruf |
Kelas 6 | 181 huruf |
Target Pemahaman dan penguasaan huruf Kanji bagi orang asing dalam JLPT:
Level 4 | 100 huruf |
Level 3 | 300 huruf |
Level 2 | 1000 huruf |
Level 1 | 2000 huruf |
Dikatakan bahwa untuk mulai bisa membaca surat kabar atau majalah berbahasa Jepang, diperlukan lebih dari penguasaan 800 huruf Kanji.
Wow, bagi orang asing tentunya ini tidak mudah, perlu kemauan untuk belajar ekstra keras.
Yuk belajar huruf Kanji...
Pengantar Huruf Kanji
Saat ini ada beberapa negara yang menggunakan Huruf Kanji, yaitu China, Jepang, Taiwan dan Korea. Namun demikian penggunaannya berbeda-beda yang mencerminkan adanya perbedaan sejarah dan keadaan masing-masing negara.
Huruf Kanji pada awalnya berasal dari China yang kemudian oleh orang Jepang diadopsi menjadi huruf atau aksara bangsa Jepang. Huruf ini lalu diubah dan disesuaikan bentuk dan maknanya agar lebih mudah digunakan dalam berbahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari.
Penyesuaian Huruf Kanji yang digunakan dalam bahasa Jepang tersebut dapat dilihat dari huruf (Hiragana) yang merupakan penyederhanaan Huruf Kanji dan huruf (Katakana) yang dibentuk dari pengambilan sebagian dari Huruf Kanji. Karena itu, cara membaca Huruf Kanji ada 2, yaitu cara baca asli China (atau disebut On yomi, 音読み) dan cara baca versi Jepang (atau disebut Kun yomi, 訓読み).
Mempelajari bahasa Jepang berarti harus mempelajari Huruf Kanji, Huruf Hiragana dan Huruf Katakana, karena sebuah kalimat bahasa Jepang biasa tersusun dari ketiga huruf tersebut. Misalnya:
わたしは NIHONGO 研修 センター で 日本語 を 習いました (Watashi wa Nihongo kensyuu senta de nihongo o naraimashita).
Dimana,
- わたしは= huruf Hiragana
- NIHONGO= huruf Romaji
- 研修 = huruf Kanji
- センター = huruf Katakana
- で= huruf Hiragana
- 日本語 = huruf Kanji
- を= huruf Hiragana
- 習= huruf Kanji
- いました= huruf Hiragana
Mulai posting ini, kita akan coba belajar huruf Kanji.
Yuk belajar Kanji...
Huruf Kanji pada awalnya berasal dari China yang kemudian oleh orang Jepang diadopsi menjadi huruf atau aksara bangsa Jepang. Huruf ini lalu diubah dan disesuaikan bentuk dan maknanya agar lebih mudah digunakan dalam berbahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari.
Penyesuaian Huruf Kanji yang digunakan dalam bahasa Jepang tersebut dapat dilihat dari huruf (Hiragana) yang merupakan penyederhanaan Huruf Kanji dan huruf (Katakana) yang dibentuk dari pengambilan sebagian dari Huruf Kanji. Karena itu, cara membaca Huruf Kanji ada 2, yaitu cara baca asli China (atau disebut On yomi, 音読み) dan cara baca versi Jepang (atau disebut Kun yomi, 訓読み).
Mempelajari bahasa Jepang berarti harus mempelajari Huruf Kanji, Huruf Hiragana dan Huruf Katakana, karena sebuah kalimat bahasa Jepang biasa tersusun dari ketiga huruf tersebut. Misalnya:
わたしは NIHONGO 研修 センター で 日本語 を 習いました (Watashi wa Nihongo kensyuu senta de nihongo o naraimashita).
Dimana,
- わたしは= huruf Hiragana
- NIHONGO= huruf Romaji
- 研修 = huruf Kanji
- センター = huruf Katakana
- で= huruf Hiragana
- 日本語 = huruf Kanji
- を= huruf Hiragana
- 習= huruf Kanji
- いました= huruf Hiragana
Mulai posting ini, kita akan coba belajar huruf Kanji.
Yuk belajar Kanji...
Thursday, March 1, 2007
Pelajaran 21
1. Partikel to (と)
Formula: Partikel to (と) didahului oleh kalimat bentuk biasa.
Partikel to (と) juga dipakai pada saat kita menyatakan sesuatu dengan menggunakan omoimasu dan imasu.
Contohnya:
- konban ga ame ga furu to omoimasu = saya rasa malam ini akan hujan.
- kaisha no hito wa ashita nihon e kuru to iimashita = orang kantor mengatakan bahwa dia besok akan datang ke Jepang.
2. ~to omoimasu
Artinya: Saya rasa...
Omoimasu tidak dinegatifkan, yang dijadikan bentuk negatif adalah kalimat yang terdapat sebelum Partikel to.
Bentuk ini dipakai pada keadaan sbb:
1). Dugaan
Contohnya:
- konban ame ga furu to omoimasu = saya rasa malam ini akan hujan.
- eko-san wa uchi ni inai to omoimasu = saya rasa Sdr. Eko tidak ada di rumah.
- aprisal-san wa mou uchi e kaetta to omoimasu = saya rasa Sdr. Aprisal sudah pulang ke rumahnya.
2). Menyatakan pendapat
Contohnya:
- Indonesia wa koutsu ga fuben da to omoimasu = saya rasa Indonesia lalu lintasnya tidak praktis.
- Nihon wa hontouni gijutsu ga susunde iru to omoimasu = saya rasa Jepang teknologinya benar-benar maju.
3. Daftar ~to omoimasu dan ~to iimashita
Contoh kata-kata di bawah ini bisa diikuti dengan to omoimasu dan to iimashita.
Bentuk biasa K. Kerja:
- iku - ikanai - itta - ikanakatta
Bentuk biasa K. Sifat-i:
- samui - samukunai - samukatta - samukunakatta
K. Benda dan Bentuk biasa K. Sifat-na:
- Indonesia-jin da - kirei da - Indonesia-jin dewa nai - kirei dewa nai - Indonesia-jin datta - kirei datta - Indonesia-jin dewa nakatta - kirei dewa nakatta
4. Partikel to yang Dihilangkan
Apabila omoimasu dan iimasu dipakai bersama dengan sou atau dou maka Partikel to dapat dihilangkan.
Contohnya:
- watashi mo sou omoimasu = saya juga berpendapat begitu.
- Indonesia ni tsuite dou omoimasu ka = bagaimana pendapat anda tentang Indonesia?
5. ~deshou
Bentuk ini dipakai untuk memastikan sesuatu dimana lawan bicara sudah tahu tentang yang dibicarakan itu dan diharapkan sependapat dengan si pembicara.
Apabila di depan deshou adalah K. Kerja, maka dipakai Bentuk Biasa nya, sedangkan kalau K. Sifat-na (misal nigiyaka na) maka da dari bentuk nigiyaka da dihilangkan.
Contohnya:
- Doyoubi de Yuli-san no uchi de pa-ti- ga aru deshou? = Hari Sabtu di rumah Sdr. Yuli ada pesta, bukan?
- -> Hai, arimasu = Ya, ada.
- Jakaruta wa nigiyaka deshou? = Jakarta ramai, bukan?
--> Hai, nigiyaka desu = Ya, ramai.
Formula: Partikel to (と) didahului oleh kalimat bentuk biasa.
Partikel to (と) juga dipakai pada saat kita menyatakan sesuatu dengan menggunakan omoimasu dan imasu.
Contohnya:
- konban ga ame ga furu to omoimasu = saya rasa malam ini akan hujan.
- kaisha no hito wa ashita nihon e kuru to iimashita = orang kantor mengatakan bahwa dia besok akan datang ke Jepang.
2. ~to omoimasu
Artinya: Saya rasa...
Omoimasu tidak dinegatifkan, yang dijadikan bentuk negatif adalah kalimat yang terdapat sebelum Partikel to.
Bentuk ini dipakai pada keadaan sbb:
1). Dugaan
Contohnya:
- konban ame ga furu to omoimasu = saya rasa malam ini akan hujan.
- eko-san wa uchi ni inai to omoimasu = saya rasa Sdr. Eko tidak ada di rumah.
- aprisal-san wa mou uchi e kaetta to omoimasu = saya rasa Sdr. Aprisal sudah pulang ke rumahnya.
2). Menyatakan pendapat
Contohnya:
- Indonesia wa koutsu ga fuben da to omoimasu = saya rasa Indonesia lalu lintasnya tidak praktis.
- Nihon wa hontouni gijutsu ga susunde iru to omoimasu = saya rasa Jepang teknologinya benar-benar maju.
3. Daftar ~to omoimasu dan ~to iimashita
Contoh kata-kata di bawah ini bisa diikuti dengan to omoimasu dan to iimashita.
Bentuk biasa K. Kerja:
- iku - ikanai - itta - ikanakatta
Bentuk biasa K. Sifat-i:
- samui - samukunai - samukatta - samukunakatta
K. Benda dan Bentuk biasa K. Sifat-na:
- Indonesia-jin da - kirei da - Indonesia-jin dewa nai - kirei dewa nai - Indonesia-jin datta - kirei datta - Indonesia-jin dewa nakatta - kirei dewa nakatta
4. Partikel to yang Dihilangkan
Apabila omoimasu dan iimasu dipakai bersama dengan sou atau dou maka Partikel to dapat dihilangkan.
Contohnya:
- watashi mo sou omoimasu = saya juga berpendapat begitu.
- Indonesia ni tsuite dou omoimasu ka = bagaimana pendapat anda tentang Indonesia?
5. ~deshou
Bentuk ini dipakai untuk memastikan sesuatu dimana lawan bicara sudah tahu tentang yang dibicarakan itu dan diharapkan sependapat dengan si pembicara.
Apabila di depan deshou adalah K. Kerja, maka dipakai Bentuk Biasa nya, sedangkan kalau K. Sifat-na (misal nigiyaka na) maka da dari bentuk nigiyaka da dihilangkan.
Contohnya:
- Doyoubi de Yuli-san no uchi de pa-ti- ga aru deshou? = Hari Sabtu di rumah Sdr. Yuli ada pesta, bukan?
- -> Hai, arimasu = Ya, ada.
- Jakaruta wa nigiyaka deshou? = Jakarta ramai, bukan?
--> Hai, nigiyaka desu = Ya, ramai.
Kosa Kata (21)
おもいます I (おもう、おもって) = omoimasu I (omou, omotte) = berpikir, berpendapat, mengira
やくに たちます I (やくに たつ、やくに たって) = yaku ni tachimasu I ( yaku ni tatsu, yaku ni tatte) = berguna, bermanfaat, berfaedah
べんり[な] = benri [na] = praktis
ふべん[な] = fuben [na] = tidak praktis, susah
おなじ= onaji = sama
けんしゅうりょこう= kensyuu-ryokou = study tour, wisata kajian
かいぎ= kaigi = rapat, pertemuan, meeting
しつもん= shitsumon = pertanyaan
いけん= iken = pendapat, opini
ぎじゅつ= gijutsu = teknologi
こうつう= koutsuu = lalu lintas, transportasi
みんな= minna = semua, semuanya
たぶん= tabun = barangkali, mungkin
きっと= kitto = pasti
ほんとうに= hontou ni = betul-betul
~に ついて= ~ni tsuite = tentang, mengenai
ほかの~= hoka no ~ = ~ yang lain
けれども= keredomo = walaupun, meskipun
[にほん は]ぎじゅつが すすんで います= [nihon wa] gijutsu ga susunde imasu = teknologi [Jepang] sudah maju
Subscribe to:
Posts (Atom)