Google
 
Showing posts with label Tatabahasa. Show all posts
Showing posts with label Tatabahasa. Show all posts

Thursday, October 16, 2008

Susunan Kata

Bahasa Inggris adalah bahasa yang menggunakan pola Subyek-Predikat-Obyek, demikian pula bahasa Perancis dan Spanyol.
Sedangkan bahasa Jepang adalah bahasa yang menggunakan pola Subyek-Obyek-Predikat. Pada umumnya Subyek diletakkan di awal baru kemudian obyek dan predikat pada akhir kalimat.


Subyek Obyek Predikat
Tanaka-san wa
Tanaka
ringo o
apel
tabemasu.
makan
Tom-san wa
Tom
terebi o
TV
mimashita.
menonton

"San" adalah bentuk penghormatan yang ditambahkan pada sebuah nama (sehingga tidak bisa ditambahkan pada penyebutan nama sendiri0.

"Wa" dan "o" adalah partikel. Ini seperti dalam bahasa Inggris tetapi dipakai setelah kata benda. Partikel sangatlah penting untuk struktur kalimat bahasa Jepang yang baik.

Membuat pertanyaan dalam bahasa Jepang sangatlah mudah! Susunan katanya juga mudah. Kalimat tanya dibuat hanya dengan menambahkan partikel "ka" pada akhir kalimat. Sedangkan tanda tanya (?) tidak dipakai dalam bahasa Jepang.

Tanaka-san wa
ringo o tabemasu ka.
田中さんはりんごを食べますか。
Apakah Tuan Tanaka makan apel?
Tom-san wa terebi o mimashita ka.
トムさんはテレビを見ましたか。
Apakah Tuan Tom melihat TV?

Bahasa Jepang itu Mudah

Apakah anda berpikir bahwa bahasa Jepang sulit dipelajari?

Saya akan bilang: TIDAK! Memang sih agak sulit untuk menguasai menulis bahasa Jepang, tetapi untuk berbicara dalam bahasa Jepang tidaklah sesulit yang anda kira.

Berikut kenyataan yang ada tentang bahasa Jepang:

(1) Bahasa Jepang mudah untuk diucapkan. Hanya terdiri dari 5 bunyi: a, i, u, e dan o.

(2) Kata benda dalam Bahasa Jepang tidak memiliki gender (tidak mengenal pria wanita) dan jarang bekaitan dengan bentuk jamal. Dalam kebanyakan kata benda bahasa Jepang, jumlah tidaklah menjadi pembicaraan utama. Satu kata bisa dipakai untuk menunjukkan satu atau banyak.

Contoh:

- hon = sebuah buku atau buku-buku

- kuruma= sebuah mobil atau banyak mobil

(3) Konjugasi kata kerja tidak terpengaruh oleh gender atau jumlah. Kata kerja yang sama bisa dipakai tanpa terpengaruh oleh obyek.

Contoh:

Watashi wa bideo o yoku mimasu.
私はビデオをよく見ます。
Saya sering menonton video
Kare wa terebi o yoku mimasu.
彼はテレビをよく見ます。
Dia sering menonton televisi

(4) Kata kerja bahasa Jepang hanya memiliki dua tata bahasa: bentuk sekarang dan bentuk lampau.Bentuk sekarang mengacu kepada tindakan kebiasaan atau yang akan datang. Bentuk lampau digunakan untuk yang sudah terjadi.

Sederhana bukan?

Sunday, June 3, 2007

Pelajaran 29

1. K. Benda ga ~te imasu
1-1
(1) Denki ga tsuite imasu = Lampunya menyala.
(2) Mado ga aite imasu = Jendelanya terbuka.
(3) Isu ga kowarete imasu = Kursinya rusak.
Seperti terlihat pada contoh di atas, waktu melukiskan keadaan di depan si pembicara (kenyataan kongkrit) sebagaimana adanya, Subyek dari perbuatan atau keadaan itu dinyatakan dengan ga. ~te imasu menunjukkan keadaan atau akibat dari suatu perbuatan. (1) menyatakan "sebelum itu lampu sudah menyala, dan keadaan ini masih berlangsung saat ini". Yang dipentingkan adalah keadaan saat ini, tetapi di dalamnya bisa terlihat perbuatan di masa lampau.

1-2 Yang dapat dipakai bersama dengan ~te imasu yang menunjukkan suatu keadaan akibat, adalah kata-kata yang menunjukkan tindakan atau efek, yang selesai di saat itu juga atau yang mementingkan akibat dari perbuatan itu.
Misalnya:
- (denki ga) tsukimasu = (lampunya) menyala
- akimasu = buka
- yogoremasu (kotor)
- kowaremasu (rusak)

2. K. Benda wa ~te imasu
Apabila subyek darin(2) dan (3) dinyatakan dengan wa, maka kalimat-kalimatnya akan menjadi:
(4) Mado wa aite imasu = Jendelanya terbuka.
(5) Isu wa kowarete imasu = Kursinya rusak.

Si pembicara dan yang diajak bicara punya pokok pembicaraan yang sama: mado dan isu. Jadi kalau si pembicara mengatakan isu wa maka yang diajak bicara sudah mengerti kursi yang mana yang dimaksud, dan si pembicara menerangkan mengenai kursi tersebut.
Apabila ditambahkan kata penunjuk kono atau ano maka akan lebih jelas lagi apa yang dimaksud oleh si pembicara.
(6) Kono isu wa kowarete imasu = Kursi ini rusak.

3. ~te shimaimashita
3-1 Pada dasarnya berarti "selesai".
Misalnya:
- Shukudai o shite shimaimashita = Sudah selesai mengerjakan pekerjaan rumah.
Tetapi bentuk ini mempunya arti lain yang justeru lebih sering dipakai.
Perhatikan contoh kalimat berikut ini.

3-2
(7) Pasupo-to o nakushite shimaimashita = Saya kehilangan paspor.
(8) Kuruma ga koshoushite shimaimashita = Mobilnya rusak.
Ini menunjukkan perasaan menyesalkan atau sesuatu yang sudah terlanjur terjadi.
Misalnya (7) kalau hanya dinyatakan dengan nakushimashita maka menunjukkan kenyataannya saja, tapi kalau kita katakan nakushite shimaimashita maka juga menyatakan fakta dan perasaan bahwa " susah karena kehilangan paspor dan menyesalkannya".

4. Pemakaian bentuk ta
Bentuk ta umumnya dipakai untuk menyatakan fakta di masa lampau atau perbuatan yang sudah selesai. Tetapi ada kalanya untuk membenarkan atau mengakui suatu kenyataan pada masa sekarang. Misalnya:
(9) A: Koujyou no naka de kikai ya seihin ni sawaranai de kudasai.
= Di pabrik jangan menyentuh mesin atau produk.
B: Wakarimashita = Baiklah.
(10) Komatta na = Celaka.
(11) Aa, yokatta = Wa, untunglah.
(12) [Kaban ga] arimashita yo = Tasnya ada.

Saturday, May 19, 2007

Pelajaran 28

1. Bentuk masu + nagara
Artinya: Sambil~
Pola kalimat ini dipakai untuk menunjukkan 2 perbuatan yang dilakukan serentak oleh orang yang sama. ~nagara dihubungkan dengan K. Kerja bentuk masu. Perbuatan yang lebih diutamakan ditunjukkan dengan K. Kerja yang diletakkan di belakang nagara.
(1) Ongaku o kikinagara kohii o nomimasu = Minum kopi sambil mendengarkan musik.
(2) Ocha o nominagara hanashimasenka = Bagaimana kalau kita ngobrol sambil minum teh?

2. ~te imasu
2-1 Pemakaian ~te imasu yang telah dipelajari sebelumnya adalah:
1) Menunjukkan perbuatan yang sedang berlangsung
(3) Ria-san wa ima terebi o mite imasu = Sdri. Ria sedang menonton TV.

2) Menunjukkan keadaan yang diakibatkan oleh sesuatu perbuatan
(4) Suzuki-san wa mou kekkon-shite imasu = Sdri. Suzuki sudah menikah.

3) Menunjukkan profesi atau jabatan
(5) Watashi wa jidousha no kaisha de hataraite imasu = Saya bekerja di perusahaan mobil.

2-2 ~te imasu yang kita pelajari sekarang menunjukkan perbuatan seseorang yang sudah menjadi kebiasaan yang maknanya mirip dengan 3) di atas.
Umumnya dipakai bersama dengan K. Keterangan seperti itsumo, mainichi, maishuu, dsb.
(6) Himana toki, itsumo ongaku o kiite imasu = Kalau ada waktu senggang, selalu mendengarkan musik.
(7) Yasumi no hi wa itsumo supo-tsu o shite imasu = Pada hari libur, selalu berolahraga.

3. Bentuk Biasa + shi
3-1 Pada Pel. 9 sudah kita pelajari ~kara yang berfungsi mengungkapkan penyebab atau alasan. Apabila penyebab atau alasan ini ada lebih dari 2, maka dipakai ~shi.
- Nimotsu ga ooi desu = Barangnya banyak (penyebab I)
- Ame ga futte imasu = Sedang turun hujan (penyebab II)
--> takushii de kaerimasu = Pulang dengan taksi.

(8) Nimotsu ga ooi shi, ame ga futte iru shi, takushii de kaerimasu
= Karena barangnya banyak dan sedang turun hujan, maka pulang dengan taksi.

3-2 ~shi tidak hanya menyatakan deretan penyebab atau alasan, tetapi juga mengandung makna "tambahan lagi" atau "apalagi". Apabila K. Bantu ga ataupun o diganti dengan mo maka maknanya menjadi semakin kuat.
(9) Nimotsu mo ooi shi, ame mo futte iru shi, takushii de kaerimasu
= Karena barangnya banyak dan sedang turun hujan, maka pulang dengan taksi.

3-3 Apabila induk kalimatnya sudah jelas dari kalimat sebelumnya, adakalanya kita hanya menyebutkan penyebeb/alasannya saja:
(10) A: Zuibun hito ga ooi desu ne = Orangnya banyak sekali ya.
B: Kyou wa nichiyoubi da shi, tenki mo ii shi... (dalam percakapan)
= Karena hari ini hari Minggu, lagipula cuacanya baik...

3-4 ~shi biasanya dipakai untuk menyebutkan lebih dari 2 penyebab, tetapi kadang dipakai pula untuk menyebutkan hanya satu di antaranya. Berbeda dengan pengunaan ~kara, pada penggunaan ~shi terkandung pula penyebab-penyebab yang tidak disebutkan.
(11) Kyou wa samui shi, doko mo dekakemasen
= Saya tidak kemana-mana antara lain karena dingin.

3-5 Cara menjawab kalimat tanya doushite dengan menggunakan ~shi adalah sbb:
(12) A: Doushite itsumo kono su-pa- de kaimono-suru'n desu ka
= Kenapa anda selalu belanja di toko swalayan ini?
B: Nedan mo yasui shi, soreni shinamono mo ooi desu kara
= Harganya murah, apalagi barangnya banyak.

Soreni dipakai pada waktu kita khususnya sedang ingin menyatakan "apalagi" atau "tambahan lagi".

4. Soreni dan Sorede
Soreni dipakai untuk menambah 1 lagi hal atau keadaan kepada yang sudah ada.
(13) Kono hana wa iro ga kirei desu. Soreni nioi mo ii desu.
= Bunga ini warnanya indah. Tambahan lagi baunya juga enak.

Sorede artinya mirip dengan desukara atau dakara (oleh karena itu), dan dipakai pada waktu mengakui kalimat sebelumnya sebagai penyebab/alasan dari kalimat yang akan diucapkan kemudian.

(14) A: Kono resutoran wa ryouri mo oishi shi, nedan mo yasui desu
= Restoran ini makanannya enak, dan harganya juga murah.
B: Sorede hito ga ooi'n desu ne = Karena itu ada banyak orang ya.

5. Zuibun
Zuibun menunjukkan tingkat yang sangat, seperti misalnya 1) luar biasa, 2) banyak, lama dan sebagainya, dan seringkali disertai dengan perasaan heran atau di luar dugaan si pembicara.
1) luar biasa
(15) Kyou wa zuibun hito ga ooi desu ne = Hari ini orang luarbiasa banyaknya ya.
Zuibun yang berarti luar biasa dapat diganti dengan taihen atau totemo.

2) banyak
(16) Zuibun biiru o nomimashita ne = Minum banyak bir ya.

3) lama
(17) Kono dougu wa zuibun tsukatte imasu. Sorosoro atarashii no o kawanakereba narimasen
= Alat ini sudah lama dipakai. Sudah waktunya harus membeli yang baru.

Saturday, May 12, 2007

Pelajaran 27

1. Menyatakan Kesanggupan
1-1 Cara untuk menyatakan kesanggupan adalah sbb:
1) K. Benda + ga dekimasu (Pel. 18)
(1) Watashiwa unten ga dekimasu = Saya bisa menyetir mobil
2) Bentuk Kamus + koto ga dekimasu(Pel. 18)
(2) Watashi wa oyogu koto ga dekimasu = Saya bisa berenang
3) K. Kerja kesanggupan
(3) Watashi wa oyogemasu = Saya bisa berenang

(2) dan (3) menyatakan hal yang sama, tetapi bentuk (2) boleh dikata lebih sopan.

1-2 Cara membuat K. Kerja Kesanggupan

K. Kerja Kesanggupan

Bentuk Sopan

Bentuk Biasa

I

Kakimasu

Hanashimasu

Machimasu

Kakemasu

Hanasemasu

Matemasu

Hakeru

Hanaseru

Materu

II

Tabemasu

Okimasu

Taberaremasu

Okiraremasu

Taberareru

Okirareru

III

Kimasu

Shimasu

Koraremasu

*dekimasu

Korareru

*dekiru


1-3 Kalimat yang memakai K. Kerja Kesanggupan
K. Kerja Kesanggupan bukannya menunjukkan perbuatan, melainkan keadaan.
Apabila obyek dari K. Kerja transitif ditunjukkan dengan K.Bantu o, jadi dalam kalimat K. Kerja Kesanggupan obyeknya biasanya ditunjukkan dengan ga.
(4) Watashiwa Nihon-go o hanashimasu --> Watashiwa Nihon-go ga hanasemasu.

Perhatikan bahwa K. Bantu yang lain dari o tidak berubah:
(5) Hitori de byouin e ikemasu ka = Bisakah anda pergi ke rumah sakit sendirian?
(6) Tanaka-san ni aemasendeshita = Saya tidak bisa bertemu dengan Sdr. Tanaka.

1-4 Arti K. Kerja Kesanggupan
Sama halnya dengan "Bentuk Kamus + koto ga dekimasu", maka K. Kerja Kesanggupan mempunyai 2 makna, yaitu:
- kesanggupan seseorang melakukan sesuatu
(7) Ari-san wa kanji ga dekimasu = Sdr. Ari bisa membaca Kanji.
- kemungkinan perbuatan pada suatu keadaan
(8) Ano ginkou de doru ga kaeraremasu = Di bank itu kita bisa menukar dolar.

2. Wa yang menyatakan Perbandingan
2-1 Penggunaan wa yang menunjukkan makna perbandingan
(9) Kyou wa ikimasen ga, ashita wa ikimasu = Hari ini saya tidak pergi, tapi besok pergi.
(10) Tanaka-san wa ikimasu ga, watashi wa ikimasen = Sdr. Tanaka akan pergi, tapi saya tidak.

2-2
(11) Osake o nomimasu. Tabako o suimasen = Saya minum sake. Saya tidak merokok.
(11') Osake wa nomimasu ga, tabako wa suimasen = Saya minum sake tapi tidak merokok.

(12) Hiragana ga kakemasu. Katakana ga kakemasen = Saya bisa menulis Hiragana. Saya tidak bisa menulis Katakana.
(12') Hiragana wa kakemasu ga, katakana wa kakemasen = Saya bisa menulis Hiragana tapi tidak bisa menulis Katakana.

Kalimat (11) dan (12) bila diubah menjadi kalimat perbandingan akan menjadi seperti (11') dan (12').
Kata bantu wa tidak dapat dipakai bersama dengan o dan ga; wa dipakai setelah kata bantu yang bukan o dan ga.

(13) Shinjuku e wa ikimasu ga, Ginza e wa ikimasen = Saya pergi ke Shinjuku tapi tidak ke Ginza.
(14) Ginkou de wa okane ga kaeraremasu ga, uketsuke de wa kaeraremasen = Di bank kita bisa menukar uang tapi di respsionis tidak bisa.
(15) Terebi wa robii ni wa arimasu ga, heya ni wa arimasen = Televisi ada di lobi tapi tidak ada di kamar.

3. mada ・・・masen
Artinya: belum~
(17) A: Hiragana ga kakemasu ka = Apakah bisa menulis Hiragana?
B: Iie, mada kakemasen = Belum, belum bisa menulis
Kalimat ini menunjukkan bentuk negatif fari K. Kerja Kesanggupan yang tidak mengandung makna keinginan.

4. ~shika・・・masen
Artinya: hanya/cuma~

4-1 shika disusul dengan bentuk negatif, menunjukkan bahwa selain dari hal itu tidak ada yang lain. shika tidak dapat dipakai bersama dengan kata bantu ga dan o.
(18) Romaji shika kakemasen = Hanya bisa menulis abjad Romawi.

4-2 Selain shika, dake dapat pula dipakai menunjukkan keterbatasan. Tetapi dake bisa dipakai dalam bentuk positif maupun negatif.
(19) Romaji shika kakemasen
(20) Romaji dake kakemasu
(21) Romaji dake kakemasen

Pada (19) dan (20) berarti hanya bisa menulis abjad Romawi.
(21) mengandung arti hanya abjad Romawi yang tidak bisa ditulis.

Untuk menekankan jumlah yang sedikit, shika lebih tepat dipakai daripada dake:
(22) 20 me-toru shika oyogemasen = Hanya bisa berenang 20 meter.
(23) Kuni de 3shuukan shika Nihon-go o benkyoushimasendeshita
= Belajar bahasa Jepang hanya 3 minggu di tanah air.

5. nakanaka ・・・masen
Artinya: tidak mudah~
nakanaka yang disusul dengan bentuk negatif menunjukkan arti "tidak mudah~" atau "tidak berjalan seperti yang diharapkan".
(24) Kotoba ga nakanaka oboeraremasen = Tidak mudah menghafal kata-kata.
(25) Takushi ga nakanaka kimasen = Taksi tidak datang-datang.

6.miraremasu dan miemasu, kikemasu dan kikoemasu
K. Kerja Kesanggupan dari mimasu dan kikimasu adalah miraremasu dan kikemasu, yang berarti sama dengan miru koto ga dekimasu dan kiku koto ga dekimasu, yang menunjukkan maksud si pembicara untuk melihat atau mendengar.
Sedangkan miemasu dan kikoemasu adalah K. Kerja intransitif dan menunjukkan masuknya sesuatu obyek ke dalam pandangan, atau masuknya bunyi/suara ke dalam pendengaran tanpa dimaksud oleh pembicara. Pada kalimat yang menggunakan miemasu atau kikoemasu, pokok kalimat adalah obyeknya yang ditunjukkan dengan K. Bantu ga.
(26) Kono eiga wa Shinjuku de miraremasu = Film ini bisa dilihat di Shinjuku.
(27) Shinkansen kara Fujisan ga miemashita = Dari Shinkansen kelihatan Gunung Fuji.
(28) Denwa de tenki yohou ga kikemasu = Dengan telepon (kita) bisa mendengar prakiraan cuaca.
(29) Rajio no oto ga kikoemasu = Bunyi radio kedengaran.

7. dekimasu
Selain berarti "dapat", dekimasu juga mempunyai makna muncul, rampung, selesai, dibuat, dan sebagainya.
Pokok kalimat dari dekimasu ini ditunjukkan dengan ga.
(30) Eki no chikaku ni ookii su-pa- ga dekimashita = Di dekat stasiun telah dibangun toko swalayan besar.
(31) Kamera no shuuri ga dekimashita = Kameranya sudah selesai diperbaiki.

8. dare, doko, itsu, nan, dore, dsb + demo
Artinya: ~pun
Pola kalimat untuk menyangkal total adalah: "K. Tanya + mo + bentuk negatif", sedangkan pengiyaan total adalah: "K. Tanya + demo + bentuk positif", misalnya doko demo ikemasu.
(32) Nan demo ii desu = Apapun boleh.
(33) Komatta koto ga attara, itsudemo tegami o kaite kudasai = Kalau ada kesulitan, tulislah surat kapan saja.
(34) Hitori de doko demo ikemasu = Bisa pergi kemana saja sendirian.
(35) Nihon ryouri wa nan demo taberaremasu = Masakan Jepang, apa saja (saya) bisa makan.

9. Jumlah/Waktu + de
(36) Eki made 5, 6pun de ikemasu = Sampai stasiun bisa pergi dalam 5 atau 6 menit.
(37) Kono fuutou wa 5mai de 80en desu = Amplop ini harganya 5 lembar 80 yen.
Kata bantu de di atas menunjukkan jangkauan waktu/jumlah.

Wednesday, May 9, 2007

Pelajaran 26

1. Menghubungkan ~n desu
Formula:
- K. Kerja bentuk biasa + n desu
- K. Sifat i bentuk biasa + n desu
- K. Sifat na bentuk biasa + n desu
- K. Benda (~da --> ~na) + n desu

~n desu bisa dihubungkan baik dengan K. Kerja, K. Sifat i, K. Sifat na maupun K. Benda. Dengan K. Kerja dan K. Sifat i dapat dihubungkan begitu saja dengan bentuk biasanya.
Tetapi bila dengan bentuk positif Waktu Sekarang dari Sifat na maupun K. Benda maka akan menjadi ~na'n desu, jadi berhati-hatilah.
Bentuk biasa dari ~n desu adalah ~n da, tapi ini biasa dipakai oleh orang laki-laki.

2. Arti dan Pemakaian ~n desu
2-1. ~n desu
1). ~ n desu dipakai pada waktu menerangkan sebab ucapan atau perbuatan kita, atau ucapan lawan bicara.
Contohnya:
- Watashi wa kinou kaisha o yasumimashita. (Pernyataan pembicara).
Netsu ga atta'n desu.
= Kemarin saya tidak masuk kantor. Panas badan saya naik.

Di sini, kalimat yang belakangan menerangkan sebab mengapa si pembicara tidak masuk kantor. Jadi ~n desu menjadi keterangan alasan bagi kalimat sebelumnya.

- A: Ashita pa-tii ni ikimasu ka. (Ucapan lawan bicara)
= Besok anda pergi ke pesta?
B: Iie, ikimasen. Tsugou ga warui'n desu.
= Tidak, saya tidak pergi. Ada urusan.

Di sini, penyebab tidak pergi ke pesta ditambahkan kemudian.

2). Selain untuk menerangkan sebab, ~n desu juga dipakai waktu menerangkan keadaan pada saat itu.
- Ima kara dekakeru'n desu.
= Saya berangkat sekarang.

2-2. ~n desu ka
1) Bentuk kalimat tanya ~n desu ka dipakai pada waktu memintakan keterangan kepada yang diajak bicara tentang apa yang dilihat atau didengarnya.
Misalnya:
- Nihongo ga jyouzu desu ne. Donokurai benkyoushita'n desu ka?
= Anda pandai bahasa Jepang ya. Sudah berpa lama belajar?

Kalimat ini pada hakekatnya sama artinya dengan Donokurai benkyoushimashita ka, tetapi pada benkyoushimashita ka si pembicara tidak menyertakan perasaannya, melainkan menanyakan jangka waktu belajar itu saja.
Sedangkan benkyoushita'n desu ka menunjukkan rasa ingin tahu yang kuat si pembicara setelah mendengar bahasa Jepang yang fasih dari lawan bicaranya.

2) A: (Melihat bahwa lawan bicaranya tidak punya nafsu makan)
Kyou wa amari tabemasen ne. Dou shita'n desu ka?
= Hari ini (anda) tidak makan. Ada apa?
B: Onaka ga itai'n desu.
= Saya sakit perut.

Pada kalimat yang menanyakan sebab, doushite maupun kalimat yang memintakan keterangan tentang keadaan dou shita sering dipakai ~n desu.
Pola kalimat ~n desu ka seringkali mengandung rasa heran (terkejut) atau ragu-ragu si pembicara. Berhati-hatilah memakai bentuk ini karena pemakaian yang salah dapat menimbulkan rasa tidak senang pada yang diajak bicara.

2-3. ~ n desu ga
Contohnya:
- Sentakuki ga ugokanai'n desu ga, chotto mite kudasaimasen ka.
= Mesin cucinya tidak jalan, dapatkah anda memeriksa sebentar?

- Tokei o kaitai'n desu ga, doko de kattara ii desu ka.
= Saya ingin membeli jam. Di mana sebaiknya membelinya?

- Anou, 0-furo no tsukai-kata ga yoku wakaranai'n desu ga...
= Anu, saya tidak begitu mengerti cara memakai ofuro.

~n desu ga berfungsi untuk menarik perhatian orang yang diajak bicara pada topik yang sedang dibicarakan. Ga dalam kalimat ini dipakai untuk menghubungkan 2 kalimat secara longgar, dan menunjukkan keraguan atau perasaan.

2-4. Kasus dimana ~n desu tidak bisa dipakai
Pada waktu hanya akan mengatakan suatu kenyataan saja, maka ~n desu tidak bisa dipakai.
Contohnya:
- Watashi wa Indonesia no Eko desu. ( X ・・・ Eko nan'n desu)
= Saya Eko dari Indonesia.

- Ima 9ji 15fun desu. (X ・・・ 15 fun nan'n desu)
= Sekarang jam 9 lewat 15 menit.

Contoh berikut hanya mengatakan suatu kenyataan di masa lampau.
- Kinou wa totemo isogashikatta desu.
= Kemarin saya sangat sibuk.

Sedangkan contoh berikut ini menggunakan ~n desu yang mengandung maksud yang tidak disebutnya, misal "jadi waktu itu saya tidak ikut ke pesta" atau "karena itu saya sekarang lelah sekali", dsb.
- Kinou wa totemo isogashikatta'n desu.
= Kemarin saya sangat sibuk.

3. ~te kudasaimasen ka
Artinya: Dapatkan anda me~ untuk saya?
Ini adalah salah satu cara untuk meminta pertolongan. Cara ini lebih hormat daripada ~te kudasai yang telah dipelajari sebelumnya, karena juga menanyakan kesediaan orang yang diajak bicara.
Contohnya:
- Soujiki no tsukaikata o oshiete kudasaimasen ka.
= Dapatkan anda mengajar saya bagaimana cara menggunakan alat penghisap debu?

4. K. Tanya (+Partikel) + ~tara ii desu ka
Artinya: Sebaiknya ~?
Contohnya:
- Doko de tokei o kattara ii desu ka.
= Sebaiknya dimana saya membeli jam?

- Jikan ni maniawanai toki, dou shitara ii desu ka.
= Kalau tidak keburu, sebaiknya bagaimana?

~tara ii desu ka adalah ungkapan yang dipakai pada waktu meminta petunjuk dari lawan bicara tentang apa yang semestinya atau sebaiknya dilakukan.
Pada kalimat di atas si pembicara ingin membeli jam tetapi tidak tahu sebaiknya dimana membelinya. Oleh karena itu dia meminta supaya ditunjukkan toko yang baik.

Sunday, April 8, 2007

Kata Penghubung

Sekarang, kita lihat kembali pemakaian Kata Penghubung.
Yuk belajar lagi...

jya (Lihat Pelajaran 3)
- A: Kono kaban wa 3500-en desu = Tas ini 3.500 yen.
B: Jya, sore okudasai = Kalau begitu saya minta ini.

sorekara (6)
- Ban gohan o tabemasu. Sorekara terebi o mimasu. = (Saya) makan malam. Kemudian menonton televisi.

soshite (8)
- Yuki-san wa kirei desu. Soshite taihen shinsetsu desu. = Sdri. Yuki cantik. Dan dia ramah sekali.

~ga (8)
- Nihon no tabemeno wa oishii desu ga, takai desu = Makanan Jepang enak, tapi mahal.

~kara (9)
- Shukudai ga takusan arimasu kara, dokomo ikimasen = Karena banyak pekerjaan rumah, tidak pergi kemana-mana.

sorekara (11)
- Kitte o kudasai. Sorekara kono nimotsu mo onegaishimasu. = Tolong berikan perangko. Dan kirimkan paket pos ini.

demo (12)
- Kamera ga hoshii desu. Demo, okane ga arimasen = (Saya) ingin kamera. Tetapi tidak ada uang.

~de (16)
- Yuki-san wa kirei de, taihen shinsetsu desu. = Sdri. Yuki cantik dan ramah sekali.

~kute (16)
- Ano resutoran wa yasukute, oishii desu. = Restoran itu murah dan enak.

~te kara (16)
- Ban gohan o tabete kara, terebi o mimasu = Setelah makan malam, menonton televisi.

~te, ~te, (16)
- Ban gohan o tabete, terebi o mite, nihon-go o benkyoushimasu = Makan malam, menonton televisi kemudian belajar bahasa Jepang

desukara (17)
- Koujyou no hito wa eiogo ga wakarimasen. Desukara, nihon-go de hanasanakereba narimasen = Orang di pabrik tidak mengerti bahasa Inggris. Sebab itu (saya) harus berbicara bahasa Jepang.

~mae ni (18)
- Neru mae ni, nihon-go o benkyoushimasu = Sebelum tidur, saya belajar bahasa Jepang.

~tari (19)
- Nichiyoubi kaimono shitari, eiga o mitari shimasu. = Hari Minggu saya belanja, menonton film dan sebagainya.

~ ga (20)
- Moshi moshi, Nakata desu ga, Ichirou-san onegaishimasu. = Halo, saya Nakata, bisa bicara dengan Sdr. Ichirou?

keredomo (21)
- Kengaku wa omoshiroi desu. Keredomo, shitsumon no jikan ga mijikai to omoimasu = Peninjauan pabrik menyenangkan. Tetapi saya pikir waktu untuk pertanyaan singkat.

~toki (23)
- Kaisha e iku toki, itsumo basu de ikimasu = Waktu pergi ke kantor, biasanya pergi dengan bis.

~to (23)
- Kono michi o massugu iku to, migi ni koujyou ga arimasu = Kalau jalan ini terus, ada pabrik di sebelah kanan.

~tara (25)
- Moshi ashita ame ga futtara, uchi ni imasu = Kalau besok hujan, (saya) ada di rumah.

~te mo (25)
- Ame ga futtemo, ryouko ni ikimasu = Meskipun hujan, (kami) akan berdarmawisata.

Kata Keterangan

Berikut ini akan kita ulang kembali pemakaian Kata Keterangan dan kata-kata yang dianggap sebagai Kata Keterangan.

chotto (lihat Pelajaran 2)
- chotto matte kudasai = tunggu sebentar

ima (4)
- ima 1-ji han desu = sekarang jam setengah dua

hitoride (5)
- watashi wa hitoride nihon e kimashita = saya datang ke Jepang sendiri

isshoni (6)
- isshoni depa-to e ikimasenka = maukah pergi bersama-sama ke toserba?

mou (7)
- mou hiru gohan o tabemashita ka = sudah makan siang?

mada (7)
- iie, mada desu = belum, belum makan

korekara (7)
- korekara hiru gohan o tabemasu = mulai dari sekarang saya makan siang

taihen (8)
- indonesia wa ima taihen atsui desu = sekarang indonesia sangat panas

amari (8)
- kono jisho wa amari yokunai desu = kamus ini tidak begitu baik

yoku (9)
- han-san wa nihon-go ga yoku wakarimasu = sdr. Han mengerti bahasa Jepang dengan baik

daitai (9)
- 3syuukan nihon-go o naraimashita. ima hiragana o daitai wakarimasu = sudah 3minggu saya belajar huruf hiragana. sekarang saya mngerti hampir semua huruf hiragana

sukoshi (9)
- watashi wa eigo ga sukoshi wakarimasu = saya mengerti bahasa Inggris sedikit

zenzen (9)
- watashi wa kanji ga zenzen wakarimasen = saya sama sekali tidak mengerti huruf kanji

mochiron (9)
- ri-san wa chuugokujin desu kara, mochiron kanji ga wakarimasu = karena sdr. Lee adalah orang China, tentu saja dia mengerti huruf kanji

zenbude (11)
- watashi no kazoku wa zenbude 5nin desu = keluarga saya 5 orang semuanya

totemo (12)
- kyou wa totemo ii tenki desu = hari ini cuacanya baik sekali

zutto (12)
- indonesia wa nihon yori zutti ooki desu = Indonesia jauh lebih besar daripada Jepang

ichiban (12)
- kudamono de ringo ga ichiban suki desu = di antara buah-buahan, apel yang paling saya sukai

itsumo (13)
- gozen wa itsumo nihon-go o benkyoushimasu = pagi hari saya selalu belajar bahasa Jepang

tokidoki (13)
- gogo wa tokidoki koujyou e kengaku ni ikimasu = siang hari saya kadang-kadang pergi meninjau pabrik

sugu (14)
- shigoto ga owatte kara, sugu uchi e kaerimasu = setelah selesai bekerja, langsung pulang ke rumah

mou ichido (14)
- wakarimasen kara, mou ichido itte kudasai = tolong ulangi sekali lagi karena saya tidak mengerti

mata (14)
- mata ashita aimashou = besok kita bertemu lagi ya

hajimete (19)
- nihon e kita koto ga arimasen. hajimete kimashita = saya belum pernah datang ke Jepang. inilah pertama kalinya

atode (14)
- ima ishogashii desu kara, atode kite kudasai = karena saya sedang sibuk, harap datang lagi nanti

hayaku (14)
- hayaku jimusho e kite kudasai = tolong cepat datang ke kantor

yukkuri (14)
- sumimasen ga, yukkuri hanashite kudasai = maaf, tolong bicara pelan-pelan

sorosoro (19)
- mou 9-ji desu kara, sorosoro shitsureishimasu = sekarang sudah jam 9, sudah waktunya saya berpamitan

dandan (19)
- korekara dandan samuku narimasu = dari mulai hari ini, tambah lama tambah dingin

ichidomo (19)
- nihon ryouti o ichidomo tabeta koto ga arimasen = sekalipun saya belum pernah makan masakan Jepang

zehi (19)
- shinkansen ni notta koto ga arimasenkara, zehi noritai desu = sya ingin sekali naik shinkansen karena belum pernah naik

kitto (21)
- kazoku wa kitto genki da to omoimasu = saya kira keluarga saya pasti sehat-sehat saja

tabun (21)
- ashita tabun ame ga furu to omoimasu = barangkali besok akan hujan

hontou ni (21)
- fujisan wa hontou ni kirei da to omoimasu = saya pikir gunung Fuji sungguh indah

yoku (23)
- gakusei no toki, yoku suki- ni ikimashita = waktu mahasiswa, saya sering pergi bermain ski

massugu (23)
- kono michi o massugu iku to, migi ni koujyou ga arimasu = kalau jalan ini terus, di sebelah kanan ada pabrik

konoaida (24)
- kono aida, toukyou tawa- e ikimashita = tempo hari saya pergi ke Menara Tokyo

jibunde (24)
- korekara jibunde hiragana o benkyoushimasu = mulai sekarang saya belajar huruf hiragana sendiri

moshi (25)
- moshi onake ga takusan attara, kuruma o kaitai desu = kalau ada banyak uang, saya mau membeli mobil

ikura (25)
- ikura jisho o shirabetemo, imi ga wakarimasen = meskipun berualang kali mencari di kamus, tidak mengerti artinya

Sunday, April 1, 2007

Ringkasan Pemakaian Bentuk K. Kerja

① [bentuk -masu]
bentuk -masu + mashou:
- robi- de yasumimashou = mari kita beristirahat di lobi

bentuk -masu + masenka:
- isshoni depa-to e ikimasenka = mau pergi ke toko bersama-sama?

bentuk -masu + tai desu:
- gohan o tabetai desu = saya ingin makan nasi

bentuk -masu + ni ikimasu:
- namba e kamera o kaini ikimasu = pergi ke Nanba untuk membeli kamera

bentuk -masu + mashou ka:
- takusi- o yobimashou ka = apakah (saya) panggilkan taksi (untuk anda)?

② [bentuk -te]
bentuk -te + kudasai:
- sumimasen ga, jisyo o kashite kudasai = maaf, tolong pinjamkan kamus

bentuk -te + imasu:
- ima ame ga futte imasu = hujan sedang turun

bentuk -te + mo ii desu:
- tabako o suttemo ii desu ka = bolehkah saya merokok?

bentuk -te + kara, ~:
- shigoto ga owatte kara, sugu uchi e kaerimasu = setelah selesai bekerja, langsung kembali ke rumah

bentuk -te, bentuk -te, ~:
- asa okite, gohan o tabete, kaisha e ikimasu = bangun, sarapan, kemudian pergi ke kantor

bentuk -te + agemasu:
- watashi no kasa o kashite agemasu = (saya) pinjamkan payung saya (untuk anda)

bentuk -te + moraimasu:
- suzuki-san ni nihon-go o oshiete moraimashita = saya diajarkan bahasa jepang oleh ibu Suzuku

bentuk -te + kuremasu:
- kanai ga shashin o okutte kuremashita = isteri saya mengirimkan foto untuk saya

③ [bentuk -nai]

bentuk -nai + nai de kudasai:
- koujyou no naka de shashin o toranai de kudasai = harap jangan mengambil foto di dalam pabrik

bentuk -nai + nakereba narimasen:
- 11-ji made ni ryou e kaeranakereba narimasen = sebelum jam 11 harus pulang ke asrama

bentuk -nai + nakute mo ii desu:
- mainichi repo-to o dasanakute mo ii desu = tidak perlu mengajukan laporan setiap hari

④ [bentuk kamus]
bentuk kamus + koto ga dekimasu:
- nihon-go o hanasu koto ga dekimasu = dapat berbicara bahasa Jepang

bentuk kamus + koto desu:
- watashi no shumi wa eiga o miru koto desu = kegemaran saya adalah menonton film

bentuk kamus + mae ni, ~:
- bangohan o taberu mae ni, shawa- o abimasu = sebelum makan malam, mandi (shower)

⑤ [bentuk -ta]
bentuk -ta + koto ga arimasu:
- oosaka e itta koto ga arimasu = pernah pergi ke osaka

bentuk -ta + ri, bentuk -ta + ri shimasu:
- nichiyoubi sentakushitari, shoujishitari shimasu = mencuci (pakaian), membersihkan (kamar) dan sebagainya pada hari Minggu

⑥ [bentuk biasa]
bentuk biasa + to omoimasu:
- ashita ame ga furu to omoimasu = saya kira besok akan hujan
- nihon wa mono ga takai to omoimasu = saya kira harga barang Jepang mahal
- nihon wa koutsuu ga benrida to omoimasu = saya kira lalu lintas Jepang praktis

bentuk biasa + to iimasu:
- katou-san wa ashita kaisha e kuru to iimasu = Pak Kato mengatakan bahwa besok ia akan datang ke kantor

Untuk kategori berikut:
K. Kerja bentuk biasa + deshou
K. Sifat i
+ bentuk biasa + deshou
K. Sifat na (tanpa da)
bentuk biasa + deshou
K. Benda
(tanpa da) bentuk biasa + deshou
- doyoubi ryou de pa-ti- ga aru deshou = pada hari Sabtu yang akan datang diadakan pesta di asrama, bukan?
- fujisan ga kirei deshou = Gunung Fuji indah, bukan?

K. Kerja bentuk biasa + K. Benda:
- kore wa tanaka-san ga totta shashin desu = ini adalah potret yang diambil sdr. Tanaka
- boushi o kabutte iru hito wa ari-san desu = orang yang memakai topi adalah sdr. Ari

⑦ [bentuk biasa + toki]
K. Kerja bentuk biasa + toki:
- gaikoku e iku toki, pasupo-to ga irimasu = waktu pergi ke luar negeri, paspor diperlukan

K. Sifat i, ~i + toki:
- samui toki, se-ta- o kimasu = apabila udara dingin, mengenakan baju hangat

K. Sifat na, ~na + toki:
- hima na toki, terebi o mimasu = waktu senggang, (saya) menonton televisi

K. Benda, ~no + toki:
- gakusei no toki, yoku suki- ni ikimashita = waktu mahasiswa, saya sering pergi bermain ski

[bentuk biasa lampau + ra, ~]
- moshi ashita ame ga futtara, pikunikku ni ikimasen = kalau besok hujan, tidak pergi piknik
- yasukattara, kamera o kaitai desu = kalau murah, ingin membeli kamera
- ashita ii tenki dattara, dekakemasu = kalau besok cuacanya bagus, akan pergi

[bentuk ~te + mo]
K. Kerja bentuk ~te + mo:
- suicchi o iretemo, kikai ga ugokimasen = meskipun memasang saklar, mesin tidak mau berjalan

K. Sifat i, ~kute + mo:
- ikura takakutemo, kuruma o kaitaidesu = meskipun sangat mahal, saya ingin membeli mobil

K. Benda atau K. Sifat na, ~de + mo:
- ame demo, ryokou ni ikimasu = meskipun hujan, kami akan berdarma wisata

[bentuk kamus + to]
K. Kerja bentuk kamus + to:
- kono botan o osuto, kikai ga tomarimasu = kalau tekan tombol ini, mesin akan berhenti
- nihon-go ga wakaranaito, koujyou de komarimasu = kalau tidak mengerti bahasa Jepang, pergi ke pabrik akan kesulitan

Saturday, March 31, 2007

Ringkasan Mengenai PARTIKEL (2)

6. [に=ni]
A: DI belakang K. Benda yang menunjukkan waktu, fungsinya adalah untuk menunjukkan waktu kejadian itu.
Contohnya:
- Maiasa 6-ji ni okimasu = Tiap pagi saya bangun jam 6

B: Dipakai untuk menunjukkan kepada siapa atau sasaran kemana perbuatan ditujukan.
- Watashi wa tomodachi ni hana o agemashita = Saya memberi bunga kepada teman

C: Kalau dipakai bersama K. Kerja yang mempunyai makna "menerima" seperti misal moraimasu, naraimasu, dsb, untuk menunjukkan tempat asal benda/hal yang diterima itu.
- Watashi wa Daimon-san ni tokei o moraimashita = Saya mendapat jam dari Sdr. Daimon.

D: Kalau dipakai bersama K. Kerja yang berarti "kehadiran" misal arimasu, imasu, dsb, untuk menunjukkan tempat adanya orang atau benda itu.
- Tanaka-san wa jimusho ni imasu = Sdr. Tanaka ada di kantor

E: Kalau dipakai bersama K. Kerja seperti hairimasu, suwarimasu, norimasu, dsb, menunjukkan tempat tujuan atau titik akhir dari gerakan itu.
- Heya ni hairimasu = Masuk ke kamar
- Isu ni suwarimasu = Duduk di kursi
- Basu ni norimasu = Naik bus

F: Dipakai di depan K. Kerja yang menunjukkan gerakan berpindah seperti ikimasu, kimasu, kaerimasu, dsb, menunjukkan maksud dari gerakan perpindahan itu.
- Sukii ni ikimasu = Pergi main ski
- Depa-to e kutsu o kai ni ikimasu = Pergi membeli sepatu ke toserba

G: Dengan K. Kerja yang menunjukkan perubahan seperti kaemasu, narimasu, dsb, menunjukkan hasil dari perubahan itu.
- Doru o en ni kaemasu = Menukar dolar ke yen

7. [へ=e]
Dipakai setelah K. Benda yang menunjukkan tempat dengan Predikat K. Kerja yang bermakna "perpindahan" seperti ikimasu, kimasu, kaerimasu, dsb, menunjukkan arah perpindahan itu.
Contohnya:
- Kyouto e ikimasu = Pergi ke Kyoto

*)Dalam hal ini ada pula kalanya dipakai ni yang menunjukkan tempat tujuan:
- Kyouto ni ikimasu = Pergi ke Kyoto

8. [で=de]
A: Untuk menunjukkan alat atau cara yang dipakai pada waktu melakukan gerakan.
- Densha de Toukyou e ikimasu = Pergi ke Tokyo dengan kereta

B: Untuk menunjukkan tempat terjadinya gerakan / perbuatan.
- Depa-to de shatsu o kaimasu = Membeli kemeja di toserba

C: Pada kalimat yang menunjukkan pilihan dari antara satu kelompok atau golongan, dipakai untuk menunjukkan kelompok itu.
- Kurasu de Nana-san ga ichiban wakai desu = Sdri. Nana yang paling muda di kelas

9. [と=to]
A: Menunjukkan orang yang bersama-sama melakukan perbuatan.
Contohnya:
- Watashi wa tomodachi to Kamakura e ikimasu = Saya pergi ke Kamakura dengan teman

B: Menghubungkan K. Benda dengan K. Benda secara sederajat.
- Pan to tamago o tabemasu = Makan roti dan telor

C: Dalam kalimat perbandingan yang menyebutkan benda-benda secara kongkrit, menunjukkan apa-apa yang diperbandingkan.
- Ko-hi- to ocha to, dochira ga ii desu ka = Mau yang mana, kopi atau teh?

10. [や=ya]
Seperti halnya to, menghubungkan K. benda dengan K. Benda secara sederajat, tapi kalau pada to semuanya disebutkan, maka pada ya tidak semuanya melainkan hanya 2 atau 3 saja dari antaranya.
- Heya ni beddo ya tsukue ya isu ga arimasu = Di kamar ada tempat tidur, meja, kursi, dsb

11. [から=kara] [まで=made]
Menunjukkan titik awal dan titik akhir waktu atau tempat.
- Mainichi 9-ji kara 5-ji made hatarakimasu = Tiap hari saya bekerja dari jam 9 sampai jam 5.
- Toukyou kara Oosaka made shinkansen de 3-jikan gurai kakarimasu = Dari Tokyo sampai Osaka menggunakan shinkansen perlu waktu sekitar 3 jam

12. [まで に=made ni]
Menunjukkan batas waktu perbuatan itu harus selesai.
- 12-ji made ni ryou e kaeranakereba narimasen = Anda harus sudah kembali ke asrama sebelum jam 12

13. [か=ka]
A: Kalau ditempatkan pada akhir kalimat, berfungsi membentuk kalimat tanya.
- Anata wa Ria-san desu ka: Anda Sdri. Ria?

B-1: Dipakai untuk meyakinkan hal yang dikaakan oleh lawan bicara.
- Kaban-uriba wa doko desu ka = Tempat penjualan tas dimana?
--> Kaban uriban desu ka. 5-kai desu = Oh, tempat penjualan tas. Di lantai 5.

B-2: Kalau nada ucapannya diturunkan, dipakai untuk menunjukkan bahwa kita mengikuti pembicaraan lawan.
- Nihon-go no benkyou wa 9-ji kara desu = Pelajaran bahasa Jepang mulai jam 9.
--> Sou desu ka = Oh begitu.

14. [より=yori] Dalam kalimat perbandingan, dipakai untuk menunjukkan apa yang dijadikan standar perbandingan.
- Indonesia wa Nihon yori atsui desu = Indonesia lebih panas daripada Jepang

15. [ね=ne]
1) Ditaruh di belakang kalimat untuk menguatkan pernyataan kita, dan juga dipakai waktu mengharapkan pendapat yang sama dari yang diajak (tidak dipakai waktu berbicara kepada diri sendiri).
Contohnya:
- Benkyou wa 9-ji kara 5-ji made desu = Belajarnya dari jam 9 sampai jam 5
--> Sou desu ka. Taihen desu ne = Oh begitu. Berat sekali ya.

- Kireina ningyou desu ne = Boneka yang cantik ya?
--> Sou desu ne = Iya, ya.

2) Dalam bentuk Ii desu ne, dipakai untuk menunjukkan bahwa kita menyetujui ajakan/usul lawan bicara.
- Isshoni eiga o mimasen ka = Maukan nonton bersama saya?
--> Ii desu ne = Baiklah

- Ashita Fujisan e ikimasu = Besok saya akan pergi ke gunung Fuji
*--> Ii desu ne = Bagus sekali
* Dalam hal ini bukan untuk menerima ajakan, tetapi berfungsi sama dengan 1) di atas.

3) Dalam bentuk Sou desu ne dipakai untuk mengulur waktu sementara memikirkan jawaban terhadap pertanyaan, ajakan maupun usul.
- Nihon-go no benkyou wa dou desu ka = Bagaimana dengan pelajaran bahasa Jepang anda?
--> Sou desu ne. Muzukashii desu ga, omoshiroi desu = Yah, sulit tapi menarik.

- Kireina kouen desu ne = Taman yang indah ya?
*--> Sou desu ne = Betul
* Dalam hal ini Sou desu ne adalah untukmenyatakan sependapat; ucapan ne tidak dipanjangkan.

16. [よ=yo]
Di taruh di belakang kalimat untuk mendesak lawan bicara, menekankan sesuatu yang tidak diketahuinya, atau menegaskan pendapat kita.
- Kono densha wa Yokohama e ikimasu ka = Apakah kereta ini pergi ke Yokohama?
--> Iie, ikimasen. 3-bansen desu yo = Tidak, yang peron 3 lah yang ke sana.

Ringkasan Mengenai PARTIKEL (1)

1. [は=wa]
wa membubuhi kata/frase yang berfungsi sebagai K. Benda untuk menunjukkan topik kalimat yaitu apa yang dibicarakan, dan punya daya untuk menyimpulkan kalimat dengan efeknya sampai akhir kalimat itu.
Contohnya:
- kore wa watashi ga totta shashin desu = Ini adalah foto yang saya ambil

wa dapat pula dipakai utuk menekankan berbagai kata menjadi pokok kalimat dengan menaruh kata itu di bagian depan kalimat.
Contohnya:
- ima isogashii desu = Saya sibuk sekarang
--> ima wa isogashii desu = Sekarang saya sibuk

- kino dokomo ikimasendeshita = Saya tidak pergi kemana-mana kemarin
--> kino wa dokomo ikimasendeshita = Kemarin saya tidak pergi kemana-mana

Apabila di belakang kata yang hendak ditekankan itu tidak ada Partikel, maka wa dapat dimasukkan begitu saja.
- koko ni hon ga arimasu = Di sini ada buku
--> hon wa koko ni arimasu = Buku ada di sini

- kinou kono shatsu o kaimashita = Saya kemarin membeli kemeja ini
--> kono shatsu wa kinou kaimashita = Kemeja ini saya beli kemarin

Apabila di belakang kata yang hendak ditekankan itu ada Partikel ga atau o maka Partikel itu diganti dengan wa.
- koko de kitte o utte imasu = Di sini dijual perangko
--> koko de wa kitte o utte imasu = Di sini yang dijual adalah perangko

- Toukyou ni taishikan ga arimasu = Di Tokyo ada kedutaan
--> Toukyou ni wa taishikan ga arimasu = Kalau di Tokyo ada kedutaan

- ashita Hiroshima e ikimasu = Besok akan pergi ke Hiroshima
--> Hiroshima (e) wa ashita ikimasu = Ke Hiroshima perginya besok

Apabila di belakang kata yang hendak ditekankan terdapat Partikel de, ni, e, dsb, maka di belakangnya ditambahkan wa. Tapi e bisa juga dihilangkan dan yang dipakai hanya wa saja.

2. [も=mo]
Seperti wa, mo juga dipakai untuk menekankan berbagai hal atau kata dan menjadikannya pokok kalimat, akan tetapi mo hanya dipakai pada waktu mengulangi keterangan yang sama dengan yang sudah dinyatakan sebelumnya.
Contohnya:
- Ano hito wa kenshuusei desu. Watashi mo kenshuusei desu = Dia trainee. Saya juga trainee.

3. [の=no]
Dipakai untuk menghubungkan K. Benda dengan K. Benda, menghubungkan kata atau frase yang bersifat K. Benda dimana kata yang di depan menerangkan kata yang di belakangnya, dan menyatakan berbagai makna.
A: Bagian kelompok, kepunyaan atau atribut
- watashi wa indonesia no Ari desu = Saya Ari dari Indonesia
- kore wa watashi no kamera desu = Ini kamera saya
- PBB wa denchi no kaisha desu = PBB adalah perusahaan baterai

B: Dipakai pada Obyek dari K. Benda yang menunjukkan gerakan, atau Obyek dari K. Benda yang berasal dari K. Kerja.
- purinta no tsukaikata o oshiete kudasai = Tolong ajarkan cara memakai printer

C: Untuk menunjukkan bagian dari waktu atau tempat.
- kinou no ban benkyoushimashita ka = Apakah kemarin malam anda belajar?
- tsukue no ue ni terebi ga arimasu = Di atas meja ada televisi

D-1: Berarti milik atau kepunyaan.
- kono enpitsu wa watashi no desu = Pensil ini milik saya

D-2: Berarti yang.
- okii no o misete kudasai = Tolong perlihatkan yang besar

4. [を=0]
A: Untuk menunjukkan Obyek dari K. Kerja Transitif
- gohan o tabemasu = Makan nasi

B: Apabila dipakai dengan K. Kerja yang mempunyai arti menjauhi, misal demasu, orimasu, dsb menunjukkan titik/tempat berangkatnya.
- jimusho o demasu = Keluar kantor
- heya o demasu = Keluar kamar

C: Apabila dipakai dengan K. Kerja yang mempunyai arti gerakan perpindahan seperti sanpo-shimasu, watarimasu, arukimasu, ikimasu, dsb, menunjukkan tempat yang dilalui itu.
- kouen o sanpo-shimasu = Jalan-jalan di taman

5. [が=ga]
A-1: Pada K. Sifat atau K.Kerja yang menunjukkan kesukaan atau keinginan, maka untuk menunjukkan sasarannya dipakai ga.
Contohnya:
- watashi wa ringo ga suki desu = Saya suka apel
- watashi wa kuruma ga hoshii desu = Saya ingin mobil

A-2: Pada K.Kerja yang menunjukkan "mempunyai" seperti arimasu dan imasu, dan pada K. Sifat atau K. Kerja yang menunjukkan kesanggupan seperti misal jouzu, heta, wakarimasu, dekimasu, dsb, maka untuk menunjukkan Obyeknya dipakai ga:
- watashi wa kodomo ga futari imasu = Saya punya dua anak
- watashi wa nihon-go ga wakarimasu = Saya mengerti bahasa Jepang

B: Dipakai untuk menunjukkan bagian atau unsur dari suatu keseluruhan yang sebelumnya telah dinyatakan dengan memakai Partikel wa.
- watashi wa atama ga itai desu = Saya kepalanya sakit

C: Dalam kalimat yang memakai kata-kata yang menunjukkan kehadiran seperti arimasu dan imasu, dipakai untuk menyebutkan adanya benda itu sendiri sebagai gambaran pemandangan, apa yang terlihat di depan mata, dsb.
- asoko ni otoko no hito ga imasu = Di sana ada orang laki-laki
- asoko ni ginkou ga arimasu = Di sana ada bank

D: Pada kalimat perbandingan, dipakai untuk menunjukkan pokok yang diperbandingkan.
- Shinkansen to hikouki to, dochira ga hayai desu ka = Mana yang cepat, shinkansen atau pesawat terbang?
--> hikouki no hou ga hayai desu = Kapal terbang yang lebih cepat

E: Pada waktu membicarakan suatu fenomena atau sesuatu tentang fenomena itu, dipakai untuk menunjukkan pokok dari kejadian itu.
- ame ga futte imasu = Hujan turun

F: Untuk menunjukkan Subyek dari klausa terikat
- kore wa watashi ga totta shashin desu = Ini foto yang saya ambil

G: Partikel wa berfungsi untuk menjelaskan tentang topik yang sedang dibicarakan, sedangkan ga menunjukkan Subyek dari apa yang diterangkan oleh Predikat. Oleh karena itu apabila Subyek nya berupa Kata Tanya, maka Partikel yang dipakai di belakang K. Tanya itu adalah ga.
- Ali-san ga kono shatsu o kuremashita = Sdr. Ali yang memberi saya kemeja ini.
- Kinou dare ga kimashita ka = Siapa yang datang kemarin?

Pelajaran 25: -tara

1. Menyatakan Persyaratan
① Bentuk Syarat
Formula:
Bentuk lampau biasa dari [K. Kerja / K. Sifat-i / K.Sifat-na / K.Benda] + ra, ~
Artinya: Kalau..., maka...

Dengan membubuhkan ra pada bentuk waktu lampau, terbentuklah anak kalimat persyaratan berupa sesuatu hal atau gerakan. Ini dipakai untuk menunjukkan kedudukan, opini, permintaan, keadaan, dll dari si pembicara di bawah persyaratan tersebut.
Contohnya:
- Ame ga futtara, pikunikku ni ikimasen = Kalau turun hujan, tidak pergi piknik
- Jikan ga nakattara, pa-ti- ni ikimasen = Kalau tidak ada waktu, saya tidak pergi ke pesta
- Yasukattara, kamera o kaimasu = Kalau murah, saya akan beli kamera
- Hima dattara, oosakajyou e ikimasu = Kalau ada waktu senggang, saya akan pergi ke Benteng Osaka
- Ame dattara, uchi ni imasu = Kalau hujan, saya akan di rumah

② Formula: K-tara, ~
Artinya: Setelah K, maka...

Bentuk ini dipakai untuk menyatakan hal, perbuatan atau keadaan yang menyusul tercapainya sesuatu persyaratan berupa hal, perbuatan atau keadaan.
Contohnya:
- Nan-ji goro kengaku ni ikimasu ka = Kira-kira jam berapa kita pergi meninjau?
--> Hirugohan o tabetara, sugu ikimasu = Setelah makan siang, kita segera pergi

2. Pengandaian yang berlawanan
Formula:
[K.Kerja -te / K.Sifat-i -kute / K.Sifat-Na +de / K.Benda +de] + mo
Artinya: Sekalipun..., tapi...
Berlawanan dengan -tara~, bentuk -te+mo dipakai pada pengandaian yang akibatnya berlawanan dengan yang diharapkan atau yang sepantasnya terjadi.
Contohnya:
- Suitchi o irete mo, kikai ga ugokimasen = Sekalipun saya tekan tombolnya, mesinnya tidak bergerak
- Takakutemo, kono kamera o kaitai desu = Walaupun mahal, saya ingin membeli kamera ini
- Shizuka de mo, neru koto ga dekimasen = Sekalipun sunyi, saya tidak bisa tidur
- Nichiyoubi de mo, shigoto o shimasu = Walaupun hari Minggu, saya bekerja

3. Moshi dan ikura
Masing-masing dipakai dalam kalimat -tara,~ dan -te mo,~ untuk menunjukkan bahwa kalimat itu yang menjadi syaratnya. Moshi menunjukkan syarat yang dipikirkan si pembicara sedangkan ikura lebih memperkuat derajat syarat itu.
Contohnya:
- Moshi ame ga futtara, pikunikku ni ikimasen = Kalau turun hujan, kita tidak akan pergi piknik
- Ikura takakute mo, kono kamera o kaitai desu = Bagaimanapun mahalnya, saya ingin membeli kamera ini

4. Kalimat ne
Partikel ne dipakai apabila si pembicara menganggap bahwa yang diajak bicara sependapat dengan dia, dan ingin meyakinkan atau mendapat kesepakatan dari yang diajak bicara.
Contohnya:
-Nichiyoubi wa pikunikku desu ne = Hari Minggu piknik, ya?
--> Hai, sou desu = Ya, betul

Wednesday, March 21, 2007

Pelajaran 24: kureru, ageru, murau

1. K. Kerja yang menyatakan memberi atau mendapat
Selain dari agemasu (memberi) dan moraimasu (mendapat) yang telah kita pelajari di Pelajaran 7, ada pula kata kuremasu yang berarti memberi.
Dalam Pelajaran 7, agemasu berarti "memberi", tapi harus diperhatikan bahwa kata ini dipakai bila subyek nya adalah saya, kata ini tidak dapat dipakai dalam hal orang lain yang memberikan sesuatu kepada saya/kita.
Bila orang lain memberi sesuatu kepada kita / saya, dipakailah kuremasu.

Formula: B o kuremasu
Artinya: Memberi B
Contohnya:
- Watashi wa Iwan-san ni shatsu o agemashita = Saya memberi kemeja kepada Sdr. Iwan.
- Ali-san wa watashi ni shatsu o kuremashita = Sdr. Ali memberi saya kemeja.

Contoh salah:
- Ali-san wa watashi ni shatsu o agemashita

Selain dari yang tersebut di atas, ada pula: yarimasu, kudasaimasu, itadakimasu dan K. Kerja sejenis, tetapi belum akan dibahas lebih lanjut dalam pelajaran ini.

2. Menyatakan "beri terima"
Selain untuk menyatakan pemberian atau penerimaan benda, kata-kata kerja agemasu, moraimasu, dan kuremasu dipakai pula untuk suatu perbuatan, yaitu menunjukkan arah dari siapa kepada siapa sesuatu perbuatan dilakukan.
Selain itu juga untuk menyatakan rasa suka atau rasa berterima kasih.
Dalam hal ini perbuatannya dinyatakan dengan K. Kerja bentuk -te.

①Formula: K-te agemasu
Contohnya:
- Watashi wa Keiko-san ni kasa o kashite agemashita = Saya memberi pinjam payung kepada Sdri. Keiko.
- Nimotsu o motte agemashou ka = Mari saya tolong bawakan barangnya.

Dalam hal ini, apabila yang melakukan perbuatan itu adalah si pembicara sendiri, maka dapat memberi kesan sombong, oleh karena itu sebaiknya dihindarkan pada waktu berbicara dengan orang yang lebih tinggi kedudukannya.
Bentuk -te agemasu dipakai diantara orang-orang yang sangat akrab.
Untuk menawarkan pertolongan kepada lawan bicara yang kurang akrab atau untuk perbuatan yang bisa membuat orang yang tidak begitu akrab dengan kita merasa berhutang budi, maka pakailah: "K-mashou ka" (Lihat Pelajaran 14).
Contohnya:
- Takushii o yobimashou ka = Bisa saya panggilkan taksi?
- Tetsudaimashou ka = Bisa saya bantu?

② Formula: K-te moraimasu
Contohnya:
- Watashi wa Yuki-san ni Nihongo o oshiete moraimashita = Saya diajar bahasa Jepang oleh Sdri. Yuki.
Bentuk ini mengandung makna rasa terima kasih pihak yang menerima perbuatan.

③ Formula: K-te kuremasu
Contohnya:
- Kanai wa (watashi ni) kodomo no shashin o okutte kuremashita = Isteri saya mengirimi saya foto anak kami.
Seperti halnya dengan K-te moraimasu, K-te kuremasu juga mengandung makna rasa terima kasih orang yang menerima perbuatan, tetapi K-te moraimasu menunjukkan bahwa Subyeknya yang merupakan penerima perbuatan, maka di sini Subyeknya adalah orang yang melakukan perbuatan itu, dan ada nuansa bahwa perbuatan itu dilakukan atas prakarsa pelakunya sendiri.
Di samping itu, karena umumnya yang menerima perbuatan itu adalah orang yang berbicara, maka dalam hal ini watashi ni yang menyatakan penerima biasanya dihilangkan.

Sunday, March 18, 2007

Pelajaran 23: -toki, -to

1. ~toki,~
Formula:
* K. Kerja (bentuk biasa) + toki, ~
* K. Sifat-i + toki, ~
* K.SIfat-Na + na toki, ~
* K. Benda + no toki, ~

Artinya: Pada waktu..., ...

~toki dipakai untuk menghubungkan 2 kalimat, dan menunjukkan waktu dilakukannya suatu keadaan / gerakan yang dinyatakan dengan kalimat pokok yang menyusul.
Penggunaan K. Kerja, K.Sifat-i, K.Sifat-na, dan K.Benda dengan toki adalah seperti terlihat di atas, dan sama dengan ketika menerangkan K. Benda.
Contohnya:
- Gaikoku e iku toki, pasupo-to ga irimasu = Pada waktu pergi ke luar negeri, perlu paspor.
- Okane ga nai toki, tomodachi ni karimasu = Pada waktu tidak ada uang, pinjam dari teman.
- Sensyuu Toukyou e itta toki, kono shashin o torimashita = Waktu pergi ke Tokyo minggu lalu, saya mengambil foto ini.
- Isogashii toki, 10-ji goro made hatarakimasu = Waktu sibuk, saya bekerja sampai kira-kira jam 10.
- Himana toki, terebi o mitari, hon o yondari shimasu = Pada waktu senggang saya melihat televisi, membaca buku, dsb.
- Gakusei no toki, yoku sukii ni ikimashita = Waktu masih sekolah, saya sering pergi main ski.

Oh ya, pemakaian anak kalimat toki tidak dipengaruhi oleh bentuk waktu kalimat pokok yang menyusulnya.

2. ~to, ~
Formula:
* K. Kerja (bentuk kamus) + to, ~
* K. Kerja (bentuk nai) + nai + to, ~

Artinya: Kalau..., maka...

Ketika suatu hal atau tindakan secara otomatis mengakibatkan suatu hal atau tindakan yang lain, maka penyebab itu diikuti dengan to.
Contohnya:
- Kono botan o osu to, kikai ga ugokimasu = Kalau kita tekan tombol ini, maka mesinnya akan bergerak.
- Nihongo ga wakaranai to, koujou e itte, komarimasu = Kalau tidak mengerti bahasa Jepang, maka waktu ke pabrik akan susah.
- Kono michi o massugu iku to, migi ni eki ga arimasu = Kalau kita jalan terus, maka di sebelah kanan akan ada stasiun.

Oh ya, setelah ~to, kita tidak bisa menggunakan kalimat-kalimat yang menunjukkan maksud, keinginan, ajakan, permintaan, dsb.
Contoh salah:
- Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikimasu = Kalau ada waktu, saya akan pergi nonton film. (maksud)
- Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikitai desu = Kalau ada waktu, saya ingin pergi nonton film. (keinginan)
- Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikimasenka = Kalau ada waktu, mari kita pergi nonton film. (ajakan)
- Jikan ga aru to, chotto tetsudatte kudasai = Kalau ada waktu, tolong bantu saya sedikit. (permintaan)
Yang benar adalah dengan memakai bentuk ~tara.

3. Partikel o
Formula:
B (tempat) o K (gerakan berpindah) [arukimasu, watarimasu, dll]
Artinya:
[Berjalan / menyeberangi, dll] B (tempat)

Dalam Pelajaran 6 sudah kita pelajari bahwa Partikel o dipakai untuk menunjukkan obyek dari K. Kerja transitif. Selain dari itu, Partikel o ini juga dipakai untuk menunjukkan tempat terjadinya yang dilakukan oleh K. Kerja yang menunjukkan gerakan berpindah seperti arukimasu, watarimasu, dll.
Contohnya:
- Hashi o watarimasu = Menyeberangi jembatan
- Kouen o shanpo-shimasu = Jalan-jalan di taman