Google
 

Thursday, December 28, 2006

Pengantar Tata Bahasa

Sebelum lebih jauh belajar tatabahasa, ayo kita lihat dulu karakternya. Berikut ini adalah beberapa karakter tatabahasa bahasa Jepang:

1. Bentuknya tidak dipengaruhi jumlah, satu atau jamak. Misalnya: hon (ほん/本),
yang artinya bisa satu buku atau banyak buku.
2. Kata kerja tidak dipengaruhi oleh gender atau siapa yang melakukan, tidak seperti yang bahasa Inggris yang dipengaruhi oleh orang pertama, kedua atau ketiga.
3. Hanya memiliki 2 bentuk waktu: waktu sekarang dan waktu lampau. Bentuk waktu sekarang dipakai untuk menyatakan bentuk kebiasaan dan akan datang. Sedangkan bentuk waktu lampau dipakai untuk menyatakan sesuatu yang telah selesai dilakukan. Detailnya, kapan-kapan kita bahas ya.

Oh ya, udah tahu semua kan kalau kalimat dalam bahasa Jepang bisa ditulis dalam huruf Hiragana, Katakana maupun Kanji? Selain ketiganya, kadang juga dipakai Romaji (huruf latin) . Dengan Romaji, seseorang dapat membacanya tanpa mengetahui Hiragana, Katakana maupun Kanji. Tetapi pemakaian Romaji tidak umum, kecuali hanya digunakan untuk mempermudah orang asing, misalnya pada papan-papan reklame atau penunjuk jalan yang diperuntukkan bagi orang asing.

Biar lebih mengenal bedanya huruf Hiragana, Katakana dan Kanji, ini aku berikan contohnya:
1. Romaji: Nihongo --> artinya bahasa Jepang
Hiragana: にほんご --> artinya bahasa Jepang
Katakana: ニホンゴ --> artinya bahasa Jepang
Kanji: 日本語 --> artinya bahasa Jepang

2. Dalam Romaji ditulis: Watashi wa Indonesia no gakkou de Nihon-go o benkyou-shimasu.
Dalam Hiragana, Katakana dan Kanji ditulis:
わたし は インドネシア の 学校 で 日本語 を 勉強 します。
Artinya Saya belajar bahasa Jepang di sekolah Indonesia.
Nah sekarang, coba tebak, yang mana Hiragana, yang mana Katakana dan yang mana Kanji, mudah bukan?

Tentang struktur kalimat.
Dalam bahasa Indonesia, struktur kalimat menggunakan pola: Subyek - Predikat - Obyek (SPO), tetapi dalam bahasa Jepang, pola yang dipakai adalah: Subyek - Obyek - Predikat (SOP). Contoh kalimat:
- Sato-san wa banana o tabemasu.
- Yamada-san wa rajio o kikimashita.
Artinya tahu kan?
Oh iya, "san" adalah sebutan yang dipakai pada saat mengucapkan nama orang (laki-laki ataupun perempuan, yang mungkin artinya sama dengan Bapak/Ibu/Mas/Mbak), tetapi tidak bisa dipakai pada saat menyebutkan nama diri sendiri. Jadi kalau namaku Eko, aku gak boleh bilang: Eko-san, tapi orang lain menyebut aku dengan nama Eko-san. Begitu.
Sedangkan "wa" dan "o" adalah partikel. Nanti kita akan pelajari lebih lanjut.

Untuk membuat kalimat tanya, sangat mudah, cukup menambahkan "ka" setelah kata kerjanya dan lagi, tidak memerlukan tanda tanya, contohnya:
- Sato-san wa banana o tabemasu ka.
- Yamada-san wa rajio o kikimashita ka.
Wah, gampang tenan. Koq kaya' kalimat tanya dalam bahasa Indonesia yang menggunakan akhiran "kah" ya..?

No comments: